PNM Serahkan Klaster Nenas Di Kampar

id pnm serahkan, klaster nenas, di kampar

PNM Serahkan Klaster Nenas Di Kampar

Bangkinang, (Antarariau.com) - PT Permodalan Nasional Madani (Persero) menyerahkan klaster usaha mikro kecil (UMK) keripik nenas kepada Pemerintah Kabupaten Kampar, Riau, untuk dijadikan sentra keripik nenas sebagai produk unggulan daerah.

"Selama setahun ini kami membina para pelaku UMK di Desa Kualu Nenas, yang memiliki bisnis di bidang pengolahan nenas. Tujuannya agar produk bisa bersaing dan diterima pasar yang lebih luas lagi," ujar Executive Vice President PNM, Arief Mulyadi di Kampar di Bangkinang,

Acara itu digelar sebagai serah terima dan penutupan program pengembangan kapasitas usaha klaster UMK keripik nenas dengan mendirikan tugu lambang nenas dan dibagian bawah bertuliskan PNM dipinggir jalan lintas Pekanbaru-Bangkinang yang berada di Desa Kualu Nenas, Kecamatan Tambang, Kampar.

Menurut Arief, klaster industri UMK keripik nenas merupakan salah satu kegiatan pengembangan kapasitas usaha yang diberikan oleh PNM kepada para nasabah yang berada di Kampar.

Potensi luas perkebunan nenas di Kecamatan Tambang, Kampar mencapai 1.550 hektare, dengan jumlah tanaman sekitar 4,3 juta pohon dan jumlah total produksi mencapai 2.150 ton per tahun.

Dari jumlah luas perkebunan nenas tersebut, sekitar 1.050 hektare berada di Desa Kuala Nenas dengan total produksi mencapai 1.456 ton per tahun atau 121 ton setiap bulannya.

Program yang dibuka oleh bupati Kampar pada September 2012 itu diikuti oleh 60 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), dimana sebelum mengikuti program ini pendapatan kotor pelaku UMKM rata-rata Rp16 juta sampai Rp100 juta per bulan per nasabah.

"Kini, pendapatan kotor mereka rata-rata Rp25 juta sampai Rp106 juta per bulan per nasabah. Peningkatan kualitas produk menjadi fokus awal dengan melakukan efisiensi proses pengeringan, sehingga keripik yang dihasilkan terasa lebih gurih, enak dan tahan lama," katanya.

Pemimpin Cabang PNM Pekanbaru, Ramon Agustus menjelaskan, pada awalnya pelaku UMKM hanya menjual keripik dan pihaknya berupaya membantu menggali peluang lain sehingga kini memiliki beragam produk olahan nenas disamping keripik seperti "nata de vina", selai dan sirup.

"Kami juga memperbaiki cara mengemas produk menjadi lebih baik dan memiliki harga jual lebih tinggi. Limbah kulit yang semula terbuang pun telah dimanfaatkan untuk ternak," ucapnya.