Vila & apartemen banyak diburu pengguna tiket.com untuk lakukan "staycation"

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, staycations

Vila & apartemen banyak diburu pengguna tiket.com untuk lakukan "staycation"

Ilustrasi akomodasi untuk staycation. (ANTARA/HO-tiket.com)

Jakarta (ANTARA) - Agen perjalanan daring tiket.com mengatakan vila dan apartemen yang dipesan melalui fitur "Tiket Homes" banyak diburu pengguna seiring dengan maraknya tren staycation.

Menurut perusahaan, lini bisnis akomodasi di tiket.com mencetak nilai yang gemilang dengan tumbuh sebesar 61 persen pada 2021, didukung oleh tingkat pemesanan hotel sebesar 55 persen serta Homes yang terdiri dari vila dan apartemen sebesar 230 persen.

Tak hanya dari sisi pelanggan, VP of Accommodations tiket.com Cisyelya Bunyamin mengatakan tiket Homes bahkan telah memiliki pilihan properti sebanyak lebih dari 23 ribu yang tersebar di berbagai kota mulai dari Jabodetabek hingga kepulauan Nusa Tenggara.

Baca juga: Masyarakat padati Kebun Binatang Kasang Kulim di libur tahun baru

Fitur tiket Homes diluncurkan pada Agustus tahun lalu. Fitur ini menawarkan pengalaman private stay dengan menghadirkan opsi akomodasi selain hotel.

"Dengan Tiket Homes, Sobat Tiket dapat dengan leluasa menikmati pilihan vila dan apartemen yang dapat membuat liburan semakin nyaman selayaknya home away from home," kata Cisyelya melalui keterangan resminya pada Jumat.

Menurut tiket.com, bisnis sewa properti untuk segmen staycation menunjukkan tren pertumbuhan positif. Perusahaan mengatakan para pemilik properti dapat memperoleh potensi bisnis yang menjanjikan, terutama melalui Tiket Homes.

Baca juga: Wisatawan yang berniat liburan pada akhir tahun diminta untuk patuhi aturan

Perusahaan mencatat bahwa platform tiket.com memiliki 17 juta pengguna. Untuk kanal Tiket Homes, fitur ini dikunjungi rata-rata 300.000 pengguna setiap bulan.

Melihat potensi tren staycation, Cisyelya mengatakan pihaknya ingin mengajak para pemilik properti di Indonesia untuk terlibat menyambut kembalinya antusiasme masyarakat untuk berwisata.

Menurutnya, situasi pandemi COVID-19 melahirkan sebuah tren revenge tourism yang nyata, termasuk sebuah gaya hidup baru untuk bisa work from anywhere.

"Tentunya kita dapat melihat hal ini sebagai lonjakan potensi yang besar terhadap kebutuhan akomodasi yang menyenangkan, aman dan nyaman," kata Cisyelya.

Baca juga: Workcation, tren kerja rasa liburan di era masa kenormalan baru