Merauke (ANTARA) - Prajurit TNI Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 123/RW memberikan penyuluhan penanganan tindakan pertama akibat gigitan ular dan luka robek kepada anak-anak SD Kampung Kuler Distrik Neukenjerai Kabupaten Merauke, Papua, Sabtu.
Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Pamtas RI-PNG Yonif 123/RW Letkol Inf Goklas P. Silaban dalam keterangan diterima di Jayapura, Sabtu, mengatakan kegiatan edukasi penanganan gigitan binatang berbisa bertujuan memberikan pengetahuan kepada siswa sekolah di perbatasan.
"Bagaimana pertolongan pertama apabila ada yang terkena gigitan ular dan luka robek sebelum dilarikan ke puskesmas atau rumah sakit terdekat,"ujarnya.
Dansatgas berharap kegiatan penyuluhan yang diberikan kepada anak-anak di perbatasan selain bersifat pengenalan juga menjadi ilmu pengetahuan.
'Mudah-mudahan pengetahuannya dapat bermanfaat. Dan, anak-anak terlihat sangat antusias mengikuti tahap demi tahap materi yang diajarkan Bintara kesehatan Satgas TNI pos Kuller Sersan Sihotang,"ujar Dansatgas.
Dansatgas mengungkapkan, di daerah Papua terdapat ular-ular berbisa dan alam yang masih banyak hutan sehingga dapat saja mengalami gigitan ular ataupun luka robek terkena duri maupun benda tajam.
Kegiatan penyuluhan tersebut, lanjut Dansatgas, sangat diperlukan guna mengantisipasi kecelakaan saat beraktivitas.
“Semoga apa yang kami ajarkan bisa bermanfaat untuk siswa-siswi SD Kampung Kuller Distrik Naukenjerai,”harap Dansatgas.
Kepala Sekolah SD Kuller Ani yang ikut menerima penyuluhan mengucapkan terima kasih kepada satgas TNI.
“Ilmu yang diajarkan ini, sangat berguna bagi siswa-siswi apabila mengalami kejadian ini di lapangan, ilmu inilah yang akan diaplikasikan nanti serta dapat terhindar terjadinya korban,”harap kepsek Ani.
Di akhir kegiatan personel Pos Kuller memberikan tas sekolah yang diharapkan akan menambah semangat dan motivasi siswa dalam menuntut ilmu.
Satgas Yonif 123 ajarkan penanganan gigitan ular dan luka robek ke anak perbatasan
“Ilmu yang diajarkan ini, sangat berguna bagi siswa-siswi apabila mengalami kejadian ini di lapangan, sehingga anak terhindar menjadi korban,”harap kepsek Ani.