BI klaim harga sembako di Riau masih terkendali di tengah melambungnya minyak goreng

id sembako, Riau, terkendali, ditengah, harga, minyak goreng.

BI klaim harga sembako di Riau  masih terkendali di tengah  melambungnya minyak goreng

Penjual telur. (ANTARA / Walda)

Pekanbaru (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Kantor Wilayah Riau menyatakan secara umum kondisi harga sembilan bahan pokok (sembako) usai libur Natal dan Tahun Baru di wilayah setempat masih terkendali, walau ada beberapa item yang alami harga tinggi seperti minyak goreng dan ayam potong.

"Berdasarkan hasil pemantauan kami, perkembangan harga dari Survey Pemantauan Harga (SPH) Bank Indonesia sampai dengan minggu ke-2 Januari harga berbagai komoditas di Riau secara umum masih terkendali," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Riau M Cahyaningtyas di Pekanbaru, Kamis.

Tyas demikian sapaan awak media mengatakan,sejauh ini bahan pokok penyumbang inflasi cukup besar yakni beras masih stabil, walau diakuinya terdapat peningkatan harga pada beberapa komoditas diantaranya telur ayam dan daging ayam ras.

"Peningkatan tersebut terindikasi karena adanya keterbatasan pasokan dari sentra penghasil usai Natal dan Tahun Baru," katanya.

Selain itu, harga telur dan ayam potong juga melonjak dipicu naiknya harga pakan ternak.Tidak hanya di Riau, harga telur dan daging ayam di daerah lain seperti Sumut dan Sumbar juga mengalami kenaikan.

"Harga jagung sebagai bahan pakan ternak naik hal ini yang juga turut mendorong kenaikan harga telur dan daging ayam," ungkapnya.

Dikatakan dia, dari hasil pemantauan dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), distribusi daging ayam dari pemasok terpantau masih lancar, namun terdapat hambatan pada pasokan telur ayam sejak akhir Desember terkait penyaluran Bansos Non Tunai kepada masyarakat yang salah satu komponennya adalah telur ayam.

"Harga daging ayam yang meningkat masih berada pada kisaran harga acuannya yaitu Rp35.000/kg. Sementara, harga telur ayam terindikasi mulai menurun pada minggu ke-2 Januari 2022, seiring mulai membaiknya pasokan," katanya.

Meski demikian, lanjut dia ke depan, Bank Indonesia bersama TPID di wilayah Riau akan terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan harga berbagai komoditas tersebut dan mengambil langkah-langkah strategis untuk menstabilkan harga. Di samping itu, TPID akan terus melakukan upaya peningkatan pasokan komoditas strategis melalui Kerja sama Antar Daerah (KAD) dengan daerah produsen.

Dikaitkan dengan target inflasi tahunan Riau tahun 2022 ia menilai, peningkatan permintaan domestik diperkirakan akan terjadi pada tahun ini , seiring kondisi perekonomian Riau dan Nasional yang lebih baik. Kondisi tersebut akan mendorong kenaikan harga sejumlah komoditas, terutama yang selama pandemi belum mengalami kenaikan harga karena minimnya permintaan.

"Akibat potensi kenaikan tersebut, inflasi Riau pada tahun 2022 diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2021 yang nilainya 1,5 persen," katanya.

Untuk memitigasi peningkatan inflasi tersebut, TPID akan selalu berupaya meningkatkan efektivitas strategi berupa Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi dan Komunikasi efektif (4K) .

"Koordinasi dengan berbagai institusi terkait akan semakin diperkuat," tukasnya.