Pekanbaru, (antarariau.com) - Menanggapi semakin banyaknya kasus narkoba di Indonesia, Deputi Hukum dan Kerjasama Badan Narkotika Nasional (BNN) Bali Moniaga mengaku optimistis BNN bisa menangkap mafia besar pengedar narkoba.
"Banyak pengedar narkoba yang punya alat anti deteksi logam sehingga narkoba tidak terlacak saat pemeriksaan. Namun, kami tidak hanya bertumpu pada alat deteksi," kata Bali.
Dia mengatakan bahwa BNN memiliki berbagai cara untuk menangkap pengedar narkoba. Salah satunya dengan sengaja membiarkan para pengedar narkoba melalui pemeriksaan untuk mencari tahu orang yang akan diberikan narkoba.
"Sepandai-pandainya mereka, kami punya alat yang bisa medeteksi mereka, kemana mereka pergi, dan apa yang mereka bawa," katanya.
Bali juga mengatakan bahwa bekerjasama dengan negara-negara lain sangatlah penting, terutama dengan negara tetangga, seperti Singapura, Thailand, Hong Kong, dan Malaysia.
Agaknya, pemerintah begitu direpotkan dengan demikian maraknya peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang yang memang kian menggurita.
Ketergantungan dengan barang haram itu diharapkan janganlah sampai sama seperti negara ini ketergantungan bawang putih yang cukup merepotkan barisan pertahanan pangan.
Perbedaan narkoba dengan bawang siapa yang tahu? Karena menurut ahli, keduanya telah menjadi lahan bagi kalangan elite yang selalu mempolitisasi kebijakan hingga akhirnya mendatangkan penderitaan hebat bagi khalayak.
Masyarakat ketergantungan narkoba dan bawang yang sama-sama produk impor. Atau mungkin bawang dan narkoba diseludupkan secara bersamaan melalui sejumlah pelabuhan "tikus" yang memang sangat marak keberadaannya di sejumlah sisi pantai nusantara?
Siapa yang tahu? Namun para ahli mengharapkan pemberantasan narkoba oleh aparat penegak hukum dapat benar-benar dilakukan secara serius. Jangan justru aparat terbelit atau bahkan tergiur dengan hasil keuntungan dalam mengedarkan barang haram perusak generasi penerus bangsa itu.
Lepaskan belenggu ketergantungan narkoba yang telah menjerat lebih 4 juta masyarakat di negara ini sama seperti upaya pemerintah untuk melepaskan ketergantungan bawang impor. Namun bukan berarti, demikian ahli, negara ini harus memproduksi narkoba untuk bersaing melakukan penyusupan guna merusak perekonomian negara asing bersistem parlementer Westminster. (habis)