Pekanbaru, (antarariau) - Perusahaan industri kehutanan PT Riau Andalan Pulp and Paper mengekspor bibit akasia ke Malaysia dan China.
"Ekspor ini menunjukkan apresiasi internasional terhadap kualitas bibit yang dihasilkan RAPP," kata Direktur Utama RAPP Kusnan Rahmin di Pekanbaru, Minggu.
Ia menjelaskan, perusahaan itu terus mengembangkan teknologi pembibitan untuk hutan tanaman industri (HTI) yang dipusatkan di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
Pusat Pembibitan RAPP tersebar di Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Baserah dan beberapa "satellite nursery".
Dari tempat itu, lanjutnya, RAPP menjamin kebutuhan sekitar 500.000 bibit akasia yang ditanam tiap hari di area HTI.
"Kami dapat menghasilkan sekitar 200 juta bibit setiap tahun," ujarnya.
Menurut dia, pengembangan teknologi kehutanan merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam penerapan pengelolaan hutan lestari yang mengacu pada adopsi teknologi kehutanan, termasuk pengembangan pusat pembibitan untuk HTI. Hal itu diyakini berdampak pada pengurangan emisi karbon.
Ia menambahkan, RAPP telah mengantongi sertifikat SVLK (Sistem Verifikasi Legalitas Kayu) dan PHPL (Pengelolaan Hutan Produksi Lestari) bagi hutan tanaman yang dikelolanya sejak 2010.
Dimilikinya kedua sertifikat tersebut, lanjutnya, telah membuktikan bahwa kayu RAPP dari HTI yang dikelola adalah legal dan bisa dibuktikan secara sah.
"Kayu tersebut juga berasal dari hutan tanaman yang telah dikelola secara lestari," katanya.
