Pekanbaru, (antarariau) - Pembakaran hutan atau lahan terus terjadi di sejumlah wilayah Riau meski di perayaan Lebaran Idul Fitri 1433 H, khususnya pada jalur yang menghubungkan Pekanbaru dengan Kabupaten Rokan Hulu (Rohul).
Terpantau ANTARA, Sabtu pagi sekitar pukul 08.00 WIB, aktivitas pembakaran lahan semak dilakukan oleh kebanyakan warga yang tinggal di sejumlah lokasi pada jalur yang menghubungkan Pekanbaru dengan Kabupaten Rohul.
Pembakaran diindikasi memiliki unsur kesengajaan karena di setiap lahan yang menyulut kebakaran, tampak di awasi oleh beberapa warga yang bermukim di sekitarnya.
Seperti yang terjadi di kilometer 19 Kecamatan Kasikan menuju Ujung Batu, Rohul, dimana sekelompok orang tampak melakukan aktivitas pembakaran lahan dengan berbagai perangkat untuk membakar, mulai dari minyak tanah, dan lain sebagainya.
Akibatnya, di sekitar lokasi tampak mengepul asap tebal dan bahkan hingga mengganggu aktivitas kendaraan yang melintasi jalur tersebut.
Aktivitas pembakaran lahan juga terjadi di Jalan Gruda Sakti yang menghubungkan Pekanbaru dengan sejumlah wilayah pedesaan pada Kabupaten Rohul.
Kebanyakan warga yang melakukan aktivitas itu mengakui pembakaran sengaja dilakukan untuk kepentingan perluasan perkebunan kelapa sawit.
"Untuk perkebunan. Kalau mau pakai sewa alat berat mau berapa biaya yang dihabiskan. Orang cuma sehektar dua hektare saja," kata Aliman, warga pelaku pembakaran lahan di Jalan Garuda Sakti.
Akibat aktivitas pembakaran dan kebakaran hutan atau lahan di sejumlah wilayah itu, sebelumnya sejumlah wilayah di Riau termasuk Pekanbaru sempat berselimutkan kabut asap pekat.
"Kabut asap tersebut adalah dampak dari kebakaran hutan atau lahan di sekitar wilayah itu. Termasuk mendung kali ini. Memang terjadi secara alami yakni disebabkan adanya penumpukan awan di sebagian wilayah Riau, khususnya bagian tengah dan barat. Namun diperburuk lagi dengan adanya kabut asap," kata analis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Aristya Ardhitama di Pekanbaru.
Mendung kali ini, lanjut Aristya, juga berpotensi mendatangkan hujan namun tidak merata untuk sebagian wilayah Riau. "Sifatnya juga lokal," katanya.
Aristya menjelaskan, melihat data monitoring serta pemantauan satelit cuaca, mendung bercampur angin terjadi mulai pagi hingga sore hari. Namun tidak menutup kemungkinan beberapa hari kedepan kondisi sama masih terus terjadi dan mendung masih menyelimuti sebagian wilayah Riau.
"Tergantung pergerakan arah angin juga. Kalau merata masih berputar-putar di udara sekitar Riau, maka mendung seperti ini masih akan terjadi besok," katanya.
Berita Lainnya
Polisi ringkus empat pelaku pembakaran lahan dalam 3 bulan
22 March 2024 14:42 WIB
Sengaja bakar hutan untuk buka lahan, pria di Rohil masuk bui
22 March 2024 14:24 WIB
Bakar lahan untuk tanam sawit, petani di Rohil dibui
28 February 2024 14:30 WIB
Jikalahari polisikan perusahaan HTI terkait dugaan pembakaran lahan
15 July 2020 19:40 WIB
Karhutla Riau - Polisi tangkap kakek terduga pembakar lahan di Inhil
19 September 2019 10:06 WIB
Wiranto sebut modus baru pembakaran lahan terkait persaingan politik
13 September 2019 18:26 WIB
Wiranto sebut modus operandi baru pembakaran lahan bermotif politik
13 September 2019 16:53 WIB
TNI minta jangan ada pembakaran lahan jelang HUT RI
06 August 2019 9:57 WIB