Peringati Hari Bumi, RAPP-APR edukasi anak sejak dini jaga bumi

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, RAPP,Hari Bumi

Peringati Hari Bumi, RAPP-APR edukasi anak sejak dini jaga bumi

Peringati Hari Bumi, RAPP-APR edukasi anak sejak dini bagaimana menjaga bumi. (Antara/Frislidia)

Pekanbaru (ANTARA) - PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) bersama PT Asia Pacific Rayon (APR) menggencarkan edukasi kepada sejumlah pelajar di Pekanbaru, tentang pentingnya menjaga bumi dan isinya agar tetap hijau, melalui lomba mewarnai dan menggambar.

Pelajar yang diedukasi tersebut berasal dari SDN 004 Pelalawan, SDN 001 Pelalawan, SDN 12 Lalang Kabung dan SDN 006 Sering, Kabupaten Pelalawan. Kegiatan ini digelar dalam memperingati Hari Bumi Internasional yang diperingati setiap 22 April itu.

"Dengan kegiatan mewarnai dan menggambar ini dapat memberikan kesadaran kepada para siswa untuk menyayangi bumi melalui imajinasi," kata Kepala Sekolah SDN 004 Pelalawan, Jamilan dalam keterangannya di Pekanbaru, Senin.

Dia mengatakan, ajang mengasah hobi menggambar anak, digelar RAPP dan APR ini, patut didukung, apalagi mengangkat tema "Yuk Cintai Lingkungan Kita" dan mengajak anak-anak bisa berimajinasi melalui gambar.

Dengan demikian, katanya, pelajar menjadi tahu apa yang akan dan harus mereka lakukan demi menjaga bumi.

Pengawas sekolah Rayon Kecamatan Pelalawan, Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Pelalawan, Mustafa mengatakan kegiatan ini bisa menyalurkan bakat pelajar sehingga diharapkan program APR dan RAPP yang mendukung sekolah di Kecamatan Pelalawan makin berkembang dan menjadi lebih baik.

"Untuk itu, bentuk dukungan dari perusahaan terkait terhadap beberapa sekolah mengikuti Adiwiyata dan kini banyak sekolah di Pelalawan berupaya menjadi ramah lingkungan berkat dukungan dan dorongan dari perusahaan tersebut," katanya dan berharap program peningkatan kualitas pendidikan bisa berlanjut di masa yang akan datang.

Community Development Head, BR Binahidra Logiardi menyebutkan, bahwa RAPP bagian dari Grup APRIL, bersama dengan APR adalah anggota dari Royal Golden Eagle (RGE) yang menjalankan perusahaan di bidang manufaktur berbasis sumber daya dengan beroperasi secara global.

"Dan empat dari dua komitmen perusahaan dalam Visi APRIL 2030 adalah melakukan tindakan yang menyasar kepada iklim positif dan memastikan sebagian besar wilayah berada dalam kondisi terpelihara, terlindungi dan memiliki keanekaragaman hayati sehingga dapat mewujudkan Lanskap yang berkembang," katanya.

Dengan menggambar dan mewarnai tentang bumi, katanya lagi, pelajar SD bisa lebih memahami bagaimana menjaga bumi sejak dini.

Seorang peserta lomba yakni Nur Muhammad Fitra (10), siswa kelas 4 SDN 12 Lalang Kabung mengaku senang mengikuti lomba ini, apalagi ini menjadi kali pertama baginya berlomba menggambar dan mewarnai dan lomba ini menyenangkan karena menggambar tentang menjaga bumi.

"Jadi bisa ingat kalau bumi itu harus dijaga. Tidak boleh buang sampah sembarangan, seperti tidak buang sampah di sungai," katanya.

Pemerhati masalah perempuan dan anak Riau, Lianny Rumondor mengatakan, Hari Bumi adalah kegiatan yang setiap tahun dirayakan di seluruh dunia tiap 22 April sebagai bentuk dukungan bagi perlindungan lingkungan. Hari Bumi dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap tempat hidup manusia yaitu planet bumi.

"Biasanya banyak kegiatan yang dilakukan masyarakat seluruh dunia untuk memperingati Hari Bumi ini. Aksi peduli bumi juga dilakukan di tiap-tiap tempat di Indonesia dengan berbagai kegiatan.

Diantaranya menanamkan kepedulian dan kesadaran terhadap lingkungan di sekitar kepada anak," katanya.

Dan pendidikan cinta lingkungan itu, menurut Lianny, penting diberikan kepada anak sejak usia dini, guna membentuk kepribadian anak sehingga ke depan mereka punya kemampuan untuk ikut menjaga bumi ini.

Ia menyebutkan, untuk mengenalkan anak pada lingkungan ada beberapa cara yang dapat diterapkan antara lain dengan mengenalkan prinsip 3R yaitu reduce, reuse dan recycle.

"Kegiatan seperti ini dapat meningkatkan rasa peduli anak terhadap kelestarian lingkungan. Mengajar anak akan prinsip sederhana seperti tidak membuang sampah sembarangan, mendaur ulang sampah atau barang yang sudah tidak terpakai jadi benda lain yang bisa digunakan kembali. Menanam pohon di sekitar rumah, juga belajar menghemat listrik," katanya.

Ia memandang bahwa pengajaran cinta lingkungan jangan dikenalkan hanya pada saat ada peringatan tertentu saja, namun juga dalam kehidupan sehari hari.

Untuk semakin menguatkan semua itu kepada anak-anak, katanya lagi, maka antara lain dengan menggelar lomba menggambar atau mewarnai yang bertema tentang lingkungan, bisa juga melalui lomba nyanyi yang bertemakan cinta lingkungan ataupun nonton bareng film tentang bumi yang jalan cerita menarik.

"Diharapkan melalui pembelajaran cinta lingkungan ini anak-anak akan semakin mencintai dan menjaga bumi beserta lingkungan di dalamnya dari ancaman kerusakan," kata Lianny yang juga Ketua Forum Komunikasi Keluarga Anak Dengan Kedisabilitasan (FKKADK) Provinsi Riau.