BMKG: Hujan Minimalisir Titik Api Riau

id bmkg hujan, minimalisir titik, api riau

BMKG: Hujan Minimalisir Titik Api Riau

Pekanbaru, (antarariau) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menyatakan hujan yang terjadi di beberapa wilayah Riau dikabarkan mampu meminimalisasi titik api dari sebelumnya (Rabu 20/6) sempat mencapai 227 titik, tinggal 60 titik (Kamis 21/6).

"Semalam (Kamis 21/6) beberapa wilayah di Riau dilanda hujan. Walau dengan intensitas ringan sampai sedang, titik api telah berkurang dari 227 menjadi tinggal 60 titik," kata analis BMKG Stasiun Pekanbaru, Warih Budi Lestari yang dihubungi ANTARA di Pekanbaru, Jumat.

Warih menyebutkan, sebanyak 60 titik api tersebut tersebar di beberapa kawasan lahan atau hutan yang berlokasi di beberapa kabupaten/kota seperti Kabupaten Indragiri Hulu terdeteksi Satelit NOAA ada sebanyak 18 titik, Indragiri Hilir ada 15 titik, kemudian Pelalawan 14 titik.

Kemudian di Kepulauan Meranti yang sebelumnya sempat terdeteksi puluhan titik api, dikabarkan pada Kamis (21/6) lalu nihil.

"Sementara untuk di Kabupaten Rokan Hilir, Siak dan Kota Dumai masing-masingnya terdeteksi satu titik dan Kabupaten Bengkalis ada dua titik, Kampar tiga titik, serta Kabupaten Kuantansingingi terdapat enam titik," katanya.

Kendati telah terjadi penurunan jumlah titik api untuk Riau, Warih memprediksi peningkatan bisa saja terjadi lagi mengingat minimnya curah hujan di sejumlah wilayah Riau.

Selain itu katanya temperatur udara juga maksimum berada di atas 33 derajat Celsius yang artinya masih berpotensi menimbulkan kemunculan titik api akibat maraknya kebakaran atau pembakaran hutan atau lahan.

"Kami mengimbau agar masyarakat dapat menghindari aktivitas pembakaran lahan untuk kepentingan perluasan lahan perkebunan atau pertaniannya," demikian Warih.

Sementara pemantauan ANTARA di Ibukota Provinsi Riau, Pekanbaru, kabut asap dampak dari kebakaran hutan atau lahan masih terlihat jelas, terutama pada pagi hari atau di bawah pukul 09.00 WIB.

Jelang siang, langit Pekanbaru justru terlihat gelap akibat asap sisa kebakaran lahan dan hutan itu menutupi sinar matahari.

Kepala Bidang Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Riau, Sudirman mengingatkan warga untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan karena asap berbahaya bagi kesehatan, terutama untuk bayi, anak-anak dan manula.

"Asap sudah dinilai berbahaya bagi kesehatan, sehingga kami mengimbau warga untuk mengurangi kegiatan di luar ruangan dan kalau memang terpaksa lebih baik memakai masker penutup hidung dan mulut," katanya.