Indra 'Ebes' Azwan Mengaku Rindu Keluarganya

id indra ebes, azwan mengaku, rindu keluarganya

Indra 'Ebes' Azwan Mengaku Rindu Keluarganya

Pekanbaru, (antarariau) - Indra Azwan (53), seorang warga Malang, Jawa Timur, yang hendak mengadukan nasibnya mencari keadilan dengan berjalan kaki menuju Mekkah mengaku juga sangat merindukan sang anak dan isteri tercinta.

"Habis mau bagaimana lagi, semuanya demi keadilan," kata Indra saat mengunjungi Kentor Berita ANTARA Biro Riau yang berlokasi di Jalan Sumatra, No.4 Pekanbaru, Senin.

Perjalanannya mencari keadilan atas kasus tabrak lari yang menyebabkan sang anak Rifki Andika (12) meninggal dunia.

"Pelaku tabrak lari sampai sekarang masih bebas bekerja di lembaga Polri. Tidak ada keadilan atas kasus kematian anak saya," katanya.

Pria berusia setengah abad ini mengatakan, meski peristiwa nahas itu terjadi pada 19 tahun silam, ia mengaku tidak patah semangat untuk berjuang mencari keadilan.

Kerinduan terhadap anak dan isteri, diakuinya selalu membayang difikiran, namun dengan bulatnya tekad, tidak menyurutkan daya juang menuju Mekkah dalam mencari keadilan.

"Setiap hari, isteri selalu menepon saya kalau saya kehabisan pulsa. Begitu juga anak, setiap hari selalu menanyakan kabar keberadaan saya," katanya.

Dia mengakui, kepergiannya dalam mencari keadilan adalah sebuah kepentingan masyarakat banyak yang terzalimi oleh hukum yang benurutnya masih penuh dengan keberpihakan.

"Ketika saya melangkahkan kaki keluar dari rumah, awalnya keluarga memang menolak. Namun lama kelamanaan mereka ikhlas dan membiarkan saya pergi sendirian," katanya.

Setidaknya, demikian Indra, keikhlasan keluarga dapat mempermudah langkahnya untuk mencari keadilan, menelusuri ribuan desa dan ratusan kota mulai dari Malang hingga Pekanbaru, Riau.

"Meski sampai sekarang belum ditemui keadilan itu, tapi saya yakin, masih ada keadilan di luar negeri sana. Seidaknya, saya akan mengadukan nasip saya terhadap bangsa-bangsa lain yang ada di luar," katanya.

Harapan untuk keluarga tercinta, demikian Indra, mereka dapat tetap tabah menerima langkah hidupnya dalam mencari keadilan.

"Saya yakin, ketika saya tiba di Mekkah nanti, saya akan menemukan keadilan yang sebenarnya dari sang maha pencipta. Saya akan bermohon, agar para petinggi negeri ini dapat lebih bijak dalam penegakan hukum dan ikhlas dalam mengemban amanah rakyat," katanya.