Wisata Bono Tergantung Kelestarian DAS Kampar

id wisata bono, tergantung kelestarian, das kampar

Wisata Bono Tergantung Kelestarian DAS Kampar

Pekanbaru, (antarariau) - Sejumlah aktivis lingkungan menyatakan keberadaan ombak "Bono" Sungai Kampar di Provinsi Riau sangat bergantung pada kelestarian hutan di sepanjang daerah aliran sungai (DAS), sehingga pengembangan potensi wisata Bono harus turut memperhatikan aspek konservasi lingkungan yang berkelanjutan.

"Kalau hutan di sepanjang Sungai Kampar rusak, Bono terancam hilang," kata Koordinator Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari), Muslim, kepada ANTARA di Pekanbaru, Minggu.

Gelombang Bono tepatnya berada di Kelurahan Teluk Meranti, daerah Semenanjung Kampar, Kabupaten Pelalawan, yang berjarak sekitar 185 kilometer dari Kota Pekanbaru. Fenomena alam di Sungai Kampar itu terjadi karena pertemuan dua arus dari sungai dan arus laut dari muara, karena daerah itu langsung berhadapan dengan Selat Malaka.

Ia menjelaskan, ombak Bono memiliki pola yang terbentuk karena gelombang memantul ke tepian sungai. Kerasnya hantaman ombak mengakibatkan abrasi yang mengakibatkan tapi sungai makin lebar.

"Kondisi abrasi akan makin parah apabila tidak ada pohon yang menghambat gelombang, sedangkan makin lebar sungai, maka gelombang Bono akan makin kecil," ujarnya.

Hal senada juga dikatakan Wewen, aktivis dari "River Defender" bahwa rusaknya kondisi hutan sangat berdampak pada besarnya gelombang Bono. Kerusakan hutan di DAS Kampar tidak hanya mengakibatkan abrasi, melainkan juga pendangkalan sehingga gelombang Bono akan makin kecil.

"Sekarang saja abrasi sudah mengakibatkan tepi sungai mundur sekitar sembilan meter. Jangan sampai potensi wisata yang sedang diusahakan justru akan hilang karena kita melupakan aspek pelestarian lingkungan yang sangat berpengaruh pada gelombang Bono," katanya.

Karena itu, ia berpendapat perlu ada kerjasama lintas sektor untuk mengembangkan potensi wisata Bono dengan memperhatikan prinsip konservasi pelestarian lingkungan yang berkelanjutan. Pemerintah Kabupaten Pelalawan pada khususnya perlu meminta komitmen dari perusahaan industri kehutanan yang wilayah kerjanya disekitar lokasi wisata Bono untuk menjaga kelestarian lingkungan DAS Kampar.