Wisata Bono Jadi Perhatian Serius

id wisata bono, jadi perhatian serius

Wisata Bono Jadi Perhatian Serius

Pekanbaru (antarariau) - Berbagai kalangan dari Kementarian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Pemda Pelalawan, Pemprov Riau hingga akademisi, LSM dan pelaku bisnis pariwisata mengikuti Focus Group Discussion (FGD) pengembangan wisata "Bono" Sungai Kampar di Hotel Pangeran, Pekanbaru, Kamis.

"Pemerintah Daerah Pelalawan mendukung upaya pengembangan wisata Bono. Semoga ini dapat memberikan pemasukan negara khususnya untuk pendapatan daerah," kata Bupati Pelalawan HM Harris.

Bupati menambahkan, potensi wisata Bono ditargetkan bisa menjadi wisata andalan Indonesia yang bisa mendunia pada empat tahun mendatang.

Diskusi itu juga dihadiri oleh Direktur Pengembangan Destinasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Firmansyah Rahim. Ia mengatakan perlu ada sinergi dari seluruh pemangku kepentingan "stakeholder" untuk mendukung pembangunan wisata itu.

"Perlu juga ada pembangunan infrastruktur pendukung seperti listrik dan jalan menuju lokasi wisata Bono," katanya.

Direncanakan, pada akhir diskusi itu akan ditandatangani komitmen kesepakatan pengembanganan daya tarik wisata Bono dari seluruh peserta.

Gelombang Bono tepatnya berada di Kelurahan Teluk Meranti, daerah Semenanjung Kampar, berjarak sekitar 185 kilometer dari Kota Pekanbaru.

Fenomena alam di Sungai Kampar itu terjadi karena pertemuan dua arus dari sungai dan arus laut dari muara, karena daerah itu langsung berhadapan dengan Selat Malaka.

Ombak Bono menjadi daya tarik bagi wisatawan, khususnya peselancar karena keunikannya. Sebab, ombak Bono memiliki pola zig-zag yang terbentuk karena gelombang memantul ke tepian sungai.

Para peselancar bisa mendapatkan ombak panjang sehingga mampu berdiri di papan maksimal sampai 1 jam. Keunikan lainnya, ombak Bono memiliki interval yang rapat dan memiliki kanal layaknya ombak laut.

Karena itu, peselancar internasional menjulukinya Tujuh Gelombang Hantu (Seven Ghost).