8.000 ikat rhapis diekspor ke-Belanda

id 8000 ikat, rhapis diekspor ke-belanda

Pekanbaru (ANTARARIAU News) - Sebanyak 8.000 ikat tanaman hias jenis palem "rhapis excelsa" diekspor ke Belanda setiap tahun atas permintaan dari warga negara itu pada musim dingin.

"Hampir tiap tahun sebanyak 8.000 ikat tanaman 'rhapis excelsa' diekspor ke Belanda memenuhi permintaan pasar," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemkot Pekanbaru, Elsyabrina, di Pekanbaru, Rabu.

Ia mengatakan bahwa saat ini dapat memenuhi ekspor tanaman tersebut karena petani di Kota Pekanbaru dengan giat menanam tumbuhan seperti tanaman hias lainnya.

Saat ini, pihaknya melakukan pembinaan bersama dengan aparat Dinas Pertanian Kota Pekanbaru agar tanaman itu tumbuh subur, dan p[roduk yang diekspor adalah kualitas terbaik.

Dikatakan Elsyabrina, tanaman rhapis excelsa yang diekspor tersebut dirangkai dalam bentuk khusus lalu dikemas agar tampak indah dan tidak mati selama dalam perjalanan.

Bahkan, tanaman yang diekspor tersebut dengan tinggi 40--120 sentimeter itu kemudian disusun berjenjang agar bentuknya indah dan tertata rapi.

Menurut dia, tanaman itu dibeli dari petani dengan harga bervariasi sebesar Rp55 ribu--Rp125 ribu per ikat.

Tanaman itu, kata dia, digunakan para penduduk di Belanda sebagai hiasan di teras rumah pada musim dingin agar tampak hijau karena tumbuhan lain tertutup salju.

Selain itu, tanaman ekspor itu dengan mengunakan serbuk gergaji atau sabut kelapa agar dapat menyerap air dan tidak mengunakan tanah.

"Kami berharap agar ekspor tanaman itu bertambah jumlahnya pada tahun mendatang karena permintaan dari negara lain di Eropa," demikian Elsyabrina.