Selatpanjang (ANTARA) - Ismail (44) warga Desa Gogok Darussalam, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, ditemukan sudah tidak bernyawa di sebuah gubuk bambu di perkebunan karet, Jalan Gemuruh, Selasa (27/10) malam.
"Iya benar, mayat yang ditemukan di gubuk bambu itu sempat tidak pulang selama lima hari. Baru ditemukan oleh adik korban sekitar pukul 20.00 WIB tadi malam," kata Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Eko Wimpiyanto H SIK melalui pesan tertulisnya, Rabu (28/10).
Diceritakan kronologisnya, pada Selasa (27/10) sekira pukul 17.30 WIB adik korban disuruh ibunya untuk mencari keberadaan korban yang sudah lima hari belum pulang ke rumah.
"Adik korban langsung mencari korban ke dalam perkebunan karet yang letaknya di belakang rumahnya di Jalan Air Gemuruh Desa Gogok Darussalam. Dimana sebelumnya korban diketahui masuk ke dalam perkebunan karet tersebut," cerita Eko.
Setelah masuk ke dalam perkebunan karet, adik korban melihat sebuah gubuk bambu. Saat dicek didapati korban yang tidak mengenakan baju sudah terbujur kaku dengan posisi tertidur beralaskan bambu.
"Di lokasi sudah mengeluarkan bau busuk, ternyata korban sudah dalam keadaan meninggal," jelasnya lagi.
Mengetahui hal itu, adik korban langsung memberitahukan kejadian tersebut ke keluarganya dan melaporkan kepada pihak Kepolisian Polsek Tebingtinggi Barat.
Kasat Reskrim Polres Kepulauan Meranti AKP Pribadi Tri Saputra dan Kapolsek Tebingtinggi Barat Iptu Agd Simamora bersama 13 personilnya langsung turun untuk melakukan tindakan pertama tempat kejadian perkara.
Berdasarkan keterangan dari Adik Korban Solihin, diduga kuat korban mengalami gangguan kejiwaan sejak ditinggal oleh istrinya. Sehingga yang bersangkutan hidup menyendiri di kebun karet yang jaraknya sekitar 500 meter dari rumahnya.
Baca juga: Depresi ditolak rujuk, Suwandi gantung diri di kebun karet
Dimana setiap malam pukul 22.00 WIB, korban keluar dari kebun kembali ke rumah untuk mengambil makanan. Namun sudah lima hari belakangan korban tiba-tiba tidak keluar dari kebun.
Jenazah langsung dibawa ke RSUD Kepulauan Meranti untuk divisum di RSUD. Kata tim dokter, tidak ditemukan tanda kekerasan pada jenazah.
"Jenazah langsung dikembalikan kepada pihak keluarga dan menerima dengan ikhlas serta tidak akan menuntut di kemudian harinya dengan menandatangani surat pernyataan tidak dilakukan autopsi," pungkas Kapolres Kepulauan Meranti.
Baca juga: Geger, warga temukan mayat di hutan bakau Desa Banglas Barat
Baca juga: Penemuan mayat di Siak, diduga sopir travel dari Pekanbaru yang hilang seminggu
Berita Lainnya
Depresi ditolak rujuk, Suwandi gantung diri di kebun karet
20 October 2020 19:00 WIB
BRK Syariah pembiayaan ASN Kepulauan Meranti yang akan pensiun
10 July 2024 10:10 WIB
Kopi Liberika Rangsang dan Sagu Meranti berpotensi mendunia, ini kata Budi Argap
29 May 2024 16:47 WIB
CSR BRK Syariah kembali disalurkan di Meranti
02 April 2024 15:54 WIB
Apresiasi kinerja Kejari Meranti, BRK Syariah lanjutkan penandatanganan SKK
26 January 2024 10:47 WIB
Peduli banjir, PT SAU salurkan ratusan paket sembako di Teluk Meranti
25 January 2024 10:33 WIB
PT SRL dan Polres Meranti salurkan bantuan ke korban banjir
24 January 2024 13:18 WIB
PT RAPP bantu ratusan warga korban banjir di Kabupaten Kepulauan Meranti
16 January 2024 10:56 WIB