RSUD Dumai akan terima Alat PCR tes swab COVID-19
Dumai (ANTARA) - Gugus Tugas COVID-19 Kota Dumai menyatakan dalam waktu RSUD Dumai bakal menerima alat Polymerase Chain Reaction (PCR), yang merupakan alat tes swabvirus SARS-CoV-2untuk dapat melakukan uji swabpasien secara mandiri.
"Kita masih siapkan ruangan, semoga secepatnya sampai dan akan sangat efektif untuk penanganan pasien dan pencegahan nantinya," kata Jubir Gugas COVID-19 Dumai Syaiful kepada pers, Senin.
Alat swab test tersebut akan diperoleh dari Kemeterian kesehatan, karena RSUD Dumai merupakan salah satu RS rujukan untuk penanganan pasien COVID-19 di Riau, dan Pemko Dumai saat ini masih mempersiapkan ruangan untuk alat tersebut.
Setelah Dumai memiliki alat PCR, maka tidak perlu waktu lama untuk mendapat hasil terhadap pasien, karena saat ini sampel diambil harus dikirim ke Jakarta untuk dilakukan uji swab atau PCR, dan hasilnya menunggu sekitar 10 hari ke depan.
Terkait pertambahan 3 positif COVID-19 di Dumai, diketahui bahwa Pasien 04 positif terjangkit Korona pernah menghadiri rapat di Jakarta, merupakan orang tanpa gejala dan menjangkiti dua anggota keluarga, yaitu Pasien 05 dan 06. Telah dilakukan rapidtes sepulang dari ibukota pada pertengahan Maret 2020 lalu.
"Rapid tes hasilnya positif, dan tim lakukan juga pemeriksaan pada orang dekat seperti istri anak dan cucu usia 2 tahun, dan hanya anaknya negatif, sedangkan istri dan cucu positif," sebutnya.
Untuk penanganan pasien balita diterapkan perlakuan khusus atau berbeda, yaitu dengan ruang isolasi terpisah dan ditemani ibunya yang tidak positif COVID-19 karena naluri orangtua sebagai bentuk rasa sayang pada anak.
Sebelumnya sudah dibuat surat pernyataan dari keluarga dan ibu anak balita positif terkait pendampingan dilakukan sesuai prosedur COVID-19, dan tim medis sudah menjelaskan resiko yang bisa diterima oleh ibu.
"Kita sangat menghargai keputusan sang ibu untuk mendampingi anaknya atas dasar kasih sayang, semoga anak dan ibu bisa tetap sehat," sebutnya.
Gugus Tugas juga terus melakukan penelusuran terhadap orang dekat pasien untuk memutus mata rantai penyebaran virus Korona di kota Dumai, dan kondisi kesehatan pasien dilaporkan cukup baik.
Jumlah positif COVID-19 Dumai bertambah tiga pada Sabtu (18/4) merupakan satu keluarga, yaitu suami (Pasien 04), istri (Pasien 05) dan cucu (Pasien 06). Sehingga akumulasi posiitif Korona di Dumai sebanyak 6 orang.
Ketua Gugas COVID-19 Dumai sekaligus Walikota Zulkifli AS terus mengajak masyarakat ikut serta memutus mata rantai penyebaran virus Korona, salah satu dengan cara menjaga jarak aman saat melakukan komunikasi antar individu atau physical distancing.
"Keluar rumah atau berada di tempat keramaian dianjurkan memakai masker dan selalu mencuci tangan untuk menjaga kebersihan," kata walikota.
Data COVID-19 Kota Dumai hingga Minggu 19 April 2020, orang dalam pemantauan 569 orang, pasien dalam pengawasan yang sedang dirawat 18 orang dan dikonfirmasi positif Korona sebanyak 6 orang.
Baca juga: Dumai persiapan usulan PSBB, begini penjelasannya
Baca juga: Ini yang harus diperhatikan di Bandara Pekanbaru saat PSBB
Baca juga: Angka kematian akibat virus corona/COVID-19 di AS tembus 37.202, kasus positif 720.630 kasus
"Kita masih siapkan ruangan, semoga secepatnya sampai dan akan sangat efektif untuk penanganan pasien dan pencegahan nantinya," kata Jubir Gugas COVID-19 Dumai Syaiful kepada pers, Senin.
Alat swab test tersebut akan diperoleh dari Kemeterian kesehatan, karena RSUD Dumai merupakan salah satu RS rujukan untuk penanganan pasien COVID-19 di Riau, dan Pemko Dumai saat ini masih mempersiapkan ruangan untuk alat tersebut.
Setelah Dumai memiliki alat PCR, maka tidak perlu waktu lama untuk mendapat hasil terhadap pasien, karena saat ini sampel diambil harus dikirim ke Jakarta untuk dilakukan uji swab atau PCR, dan hasilnya menunggu sekitar 10 hari ke depan.
Terkait pertambahan 3 positif COVID-19 di Dumai, diketahui bahwa Pasien 04 positif terjangkit Korona pernah menghadiri rapat di Jakarta, merupakan orang tanpa gejala dan menjangkiti dua anggota keluarga, yaitu Pasien 05 dan 06. Telah dilakukan rapidtes sepulang dari ibukota pada pertengahan Maret 2020 lalu.
"Rapid tes hasilnya positif, dan tim lakukan juga pemeriksaan pada orang dekat seperti istri anak dan cucu usia 2 tahun, dan hanya anaknya negatif, sedangkan istri dan cucu positif," sebutnya.
Untuk penanganan pasien balita diterapkan perlakuan khusus atau berbeda, yaitu dengan ruang isolasi terpisah dan ditemani ibunya yang tidak positif COVID-19 karena naluri orangtua sebagai bentuk rasa sayang pada anak.
Sebelumnya sudah dibuat surat pernyataan dari keluarga dan ibu anak balita positif terkait pendampingan dilakukan sesuai prosedur COVID-19, dan tim medis sudah menjelaskan resiko yang bisa diterima oleh ibu.
"Kita sangat menghargai keputusan sang ibu untuk mendampingi anaknya atas dasar kasih sayang, semoga anak dan ibu bisa tetap sehat," sebutnya.
Gugus Tugas juga terus melakukan penelusuran terhadap orang dekat pasien untuk memutus mata rantai penyebaran virus Korona di kota Dumai, dan kondisi kesehatan pasien dilaporkan cukup baik.
Jumlah positif COVID-19 Dumai bertambah tiga pada Sabtu (18/4) merupakan satu keluarga, yaitu suami (Pasien 04), istri (Pasien 05) dan cucu (Pasien 06). Sehingga akumulasi posiitif Korona di Dumai sebanyak 6 orang.
Ketua Gugas COVID-19 Dumai sekaligus Walikota Zulkifli AS terus mengajak masyarakat ikut serta memutus mata rantai penyebaran virus Korona, salah satu dengan cara menjaga jarak aman saat melakukan komunikasi antar individu atau physical distancing.
"Keluar rumah atau berada di tempat keramaian dianjurkan memakai masker dan selalu mencuci tangan untuk menjaga kebersihan," kata walikota.
Data COVID-19 Kota Dumai hingga Minggu 19 April 2020, orang dalam pemantauan 569 orang, pasien dalam pengawasan yang sedang dirawat 18 orang dan dikonfirmasi positif Korona sebanyak 6 orang.
Baca juga: Dumai persiapan usulan PSBB, begini penjelasannya
Baca juga: Ini yang harus diperhatikan di Bandara Pekanbaru saat PSBB
Baca juga: Angka kematian akibat virus corona/COVID-19 di AS tembus 37.202, kasus positif 720.630 kasus