Dumai (ANTARA) - Wali Kota Dumai Zulkifli AS mengatakan tengah menyiapkan rencana usulan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sesuai prosedur tetap Gugus Tugas COVID-19, agar wabah mematikan itu tidak berdampak buruk lebih luas.
Zulkiflidi Dumai, Senin, mengatakan telah mencermati berbagai masukan dan pandangan tentang PSBB di Kota Dumai, dan sebelum menuju kesana, tentunya ada tahapan dan indikator yang harus dipenuhi agar Pemerintah Pusat setuju.
"Kalau tidak terpenuhi indikator tentu pemerintah pusat tidak setuju dengan usulan kita, karena itu tepat sesuai protap gugus tugas COVID-19," katanya.
Dilanjutkan, Gugas COVID-19 Dumai sudah melakukan sosialisasi lebih dari 4 pekan, dan sebagian masyarakat sudah paham, namun masih ada belum memahami secara mendalam.
Mengingat jumlah orang dalam pemantauan, pasien dalam pengawasan dan positif COVID-19 terus meningkat di Dumai, maka pilihan harus PSBB untuk mengambil langkah secara cepat dan tepat.
Dikuatirkan jika belum diterapkan PSBB, energi dan anggaran terkuras, tekanan ekonomi masyarakat semakin banyak, tekanan psikologis terus meningkat, baik masalah ekonomi, sosial dan akhirnya berdampak pada keamanan.
"Kita kuatir jika kebijakan PSBB tidak diambil maka energi kita semakin hari habis, yang terdampak ekonomi makin banyak, kemampuan keuangan menipis dan psikologi masyarakat memuncak dan akan timbul persoalan keamanan," sebutnya.
Untuk pengusulan PSBB ini, lanjutnya, diperlukan proses, dan Gugas COVID-19 Dumai sudah mempersiapkan bahan yang selanjutnya akan dikaji dan dikomunikasikan serta sosialisasi.
Langkah lain yang akan diambil, juga akan presentasikan rencana pengusulan PSBB ke sejumlah perguruan tinggi, dan jika sudah lengkap atau komplit baru akan diajukan ke Gubernur Riau dan Pemerintah di Jakarta.
Dia juga mengajak seluruh warga Dumai agar tidak melakukan aksi borong bahan makanan secara berlebihan karena tindakan itu sia-sia dan merugikan orang banyak.
Sebelumnya, Jubir COVID-19 Riau Indra Yovi meminta Walikota Dumai Zulkifli AS untuk segera mengusulkan PSBB karena diprediksi penularan sangat cepat setelah seorang aparatur sipil negara (ASN) positif terinfeksi SARS-CoV-2.
"Saya harap Dumai segera usulkan PSBB, sehingga kalau PSBB dengan cepat bisa kita cegah dengan baik," kata Indra dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Jumat (17/4).
Diberitakan, Pemko Dumai juga berencana menambah anggaran percepatan penanganan COVID-19 dari Rp100 miliar menjadi Rp220 miliar bersumber APBD Tahun 2020, dalam rangka penyelamatan masyarakat.
Kegiatan pemerintah akan difokuskan pada penanganan wabah COVID–19 dan tidak memprioritaskan dahulu program pembangunan atau kegiatan fisik.
"Fokus ke penanganan korona, dan sudah disampaikan ke seluruh komponen, karena kita serius bagaimana caranya menyelamatkan masyarakat dari wabah ini," kata Sekda Kota Dumai Herdi Salioso belum lama.
Data COVID-19 Kota Dumai hingga Minggu 19 April 2020, orang dalam pemantauan 569 orang, pasien dalam pengawasan yang sedang dirawat 18 orang dan dikonfirmasi positif Korona sebanyak 6 orang.
Baca juga: Ini yang harus diperhatikan di Bandara Pekanbaru saat PSBB
Baca juga: KKP Bengkalis cek penumpang kapal dari Dumai
Berita Lainnya
Dumai sambut Normal Baru dan tak perpanjang PSBB
03 June 2020 16:43 WIB
Pedagang Dumai tolak PSBB dipicu ucapan arogan lurah
19 May 2020 17:22 WIB
Gebrakan baru, MUI Dumai bolehkan warga salat Idul Fitri di masjid
19 May 2020 13:28 WIB
Kapolres Dumai ingatkan anggotanya tak arogan saat PSBB
19 May 2020 5:37 WIB
Pedagang pasar di Dumai turun ke jalan tolak pembatasan jam usaha
18 May 2020 23:42 WIB
Hari pertama PSBB di Dumai disambut dua positif COVID-19
18 May 2020 22:46 WIB
Pemuda Muhammadiyah Dumai : Pelaksanaan PSBB jangan formalitas saja
17 May 2020 14:18 WIB
PSBB Dumai Dimulai 18 Mei 2020, Target Hanya Satu Tahap
16 May 2020 14:08 WIB