Dumai, 4/8 (ANTARA) - PT Surya Dumai Sejati (SDS) menyangkal minyak kelapa sawit mentah (CPO) miliknya tercecer dan mengotori sungai dan kanal-kanal di sekitar wilayah operasinya di Kelurahan Lubuk Gaung, Kota Dumai, Riau.
Humas PT SDS Dumai, Liswanto, di Dumai, Kamis, mengatakan, sumber minyak yang tergenang di sungai dan kanal-kanal sekitar perusahaanya adalah hasil dari pembersihan lokasi industri dan bukan dari CPO.
"Setiap bersih-bersih pasti ada kecelakaan kecil, salah satunya mungkin kebocoran pipa sehingga ada minyak yang sampai ke sungai atau kanal. Tapi tidak banyak dan tidak merugikan masyarakat sekitar," kata dia.
Sebelumnya pada Rabu (3/8) kata Liswanto, Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH), Basri bersama tim lainnya juga telah turun ke lokasi dan meninjau beberapa titik yang terindikasi telah terkotori oleh CPO.
"Ada sekitar tiga jam tim KLH turun ke sini dan memang tidak ada tumpahan CPO. Yang ada hanya sisa kebocoran pada pipa," ujarnya.
Kepala KLH Dumai, Basri, secara terpisah membenarkan pihaknya telah turun ke lokasi PT SDS dan melakukan pemantauan secara intensif.
"Kami turun berdasarkan pengaduan masyarakat yang menyatakan CPO milik SDS tumpah hingga mengotori perairan sekitar," ucapnya.
Namun setelah dilakukan pengecekan ke semua lokasi sepanjang pelabuhan atau dermaga SDS, kata Basri tidak ada ditemukan tumpahan minyak CPO.
"Menurut Manager PT SDS, pak Tarigan, yang terjadi adalah pencucian pipa dalam pabrik, dimana tanpa sengaja minyaknya ada yang merembes keluar," kata Basri.
Walau demikian, kata dia, KLH tetap menginstruksikan agar perusahaan segera melakukan perbaikan dan menutup saluran-saluran yang berpotensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan.
"Selanjutnya kita juga meminta agar managemen SDS untuk menyampaikan laporan kronologis kejadian pada Kamis ini," kata Basri.
Sebelumnya menurut pantauan warga sekitar perusahaan di Kelurahan Lubuk Gaung, Kecamatan Sungai Sembilan tepatnya di kawasan Rukun Tetangga (RT) 05, 06 dan RT 07, sejumlah sungai dan kanal sepanjang sekitar 500 meter yang mengelilingi wilayah industri PT SDS tampak dikotori cairan minyak diduga CPO.
"Dari keterangan banyak warga, termasuk salah seorang pekerja atau karyawan SDS, CPO yang mencemari sungai dan kanal itu berasal dari luapan salah satu tanki timbun milik SDS. Jumlahnya diperkiraan sekitar 35 ton," ujar seorang tokoh masyarakat sekitar, Syamsuri.
Syamsuri yang telah lebih 30 tahun tinggal di sekitar perusahaan pengelola CPO itu mengungkapkan, kasus luapan minyak kelapa sawit mentah yang akhirnya mencemari sungai dan kanal kali ini merupakan yang kedua setelah sebelumnya di tahun 2008, puluhan ton CPO juga sempat menggenang di sungai dan kanal yang sama.
"Kasus ini kalau nggak salah sudah yang kedua kalinnya. Akibatnya, banyak warga sekitar merasa sangat dirugikan," ungkapnya.
Berita Lainnya
Tumpahan CPO kotori perairan Dumai
08 March 2012 15:59 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB