Dumai Hujan Deras Setelah Empat Bulan Kemarau

id dumai hujan, deras setelah, empat bulan kemarau

Dumai, 4/8 (ANTARA) - Sebagian Kota Dumai, Riau, dilanda hujan deras setelah empat bulan musim kemarau yang menyebabkan hutan dan lahan di sana terbakar hingga memunculkan kabut asap bercampur abu.

Pantauan ANTARA, pada Rabu, hujan yang membasahi sebagian Dumai berdurasi sekitar 45 menit dimulai pukul 14.00 dan baru reda pukul 14.45 WIB.

Meski tidak begitu lama, hujan deras ini menyebabkan beberapa jalan utama sempat tergenang air dengan ketinggian bervariasi, namun tidak melebihi mata kaki orang dewasa.

Kebanyakan warga di sana bersyukur atas turunnya hujan deras tersebut.

"Alhamdulillah, akhirnya hujan deras turun. Yang pasti air sumur bertambah dan kebakaran hutan dapat berkurang," kata Abdi, warga Jalan Semangka yang ditemui di rumahnya.

Warga lainnya, Suharti menyatakan hal senada. Ia menguraikan, sejak empat bulan kemarau sumur di rumahnya yang menghasilkan air dengan kandungan sedikit minyak mentah terus menyusut dan sempat kering.

"Air sumur ini memang hanya dipakai unuk mencuci dan bukan untuk dikonsumsi karena mengandung minyak. Tapi sejak beberapa minggu ini kering dan syukur lah akhirnya hari ini hujan," katanya.

Pemerintah Kota Dumai, melalui Kepala Bidang Kehutanan di Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Dumai, Hadiono, mengakui hujan deras sesaat yang melanda sebagian wilayahnya itu akan mampu meminimaliskan kobaran api di hutan dan lahan gambut yang terbakar.

"Hujan deras ini sangat membantu untuk meminimalisir kebakaran di enam titik terpisah. Kita mengharapkan hujan akan berlanjut sehingga api dapat padam seratus persen," katanya.

Hadiono menguraikan, saat ini di Dumai terdapat sedikitnya enam titik kebakaran hutan dan lahan. Dua di antaranya berada di Kelurahan Batu Teritip, Kecamatan Sungai Sembilan, satu di Kelurahan Lubuk Gaung dan Kelurahan Bagan Besar Kecamatan Bukit Kapur.

"Sementara lainnya berada di Kelurahan Tanjung Palas, Kecamatan Dumai Timur dan di Kecamatan Bukit Kapur. Luasan lahan terbakar belum dapat teridentifikasi, namun yang pasti mencapai puluhan hektare," kata Hadiono.