Harga Sayuran di Dumai Naik Turun

id harga sayuran, di dumai, naik turun

Dumai, 31/7 (ANTARA) - Harga berbagai jenis sayuran yang dijual para pedagang pengecer di pasar-pasar tradisional Kota Dumai, Provinsi Riau, bergerak naik turun.

Untuk tomat pada Kamis (28/7) sempat bertengger di harga Rp8.000 per kilogram (kg), namun pada Jumat (29/7) turun menjadi Rp6.000/kg dan Sabtu pagi (30/7) kembali naik di kisaran Rp8.500/kg, demikian keterangan yang diperoleh ANTARA dari pasar setempat.

Begitu juga dengan cabai merah, dari Rp8.000-Rp14.000-Rp12.000/kg, cabai hijau Rp9.000-Rp8.000-Rp14.000, kentang Rp8.000-Rp6.000-Rp7.000, sementara untuk kol yakni dari Rp8.000 turun menjadi Rp6.000 dan hari ini bertengger di harga Rp7.000/kg.

Harga sayuran yang cenderung fluktuatif itu dikeluhkan para pedagang pengecer yang membuka lapak di pasar-pasar tradisional Kota Dumai.

"Kalau naik turun seperti ini kita jadi malas untuk membeli stok banyak. Takut rugi," kata Burhan, pedagang sayur di pasar tradisional Pulau Payung.

Keluhan serupa juga disampaikan Suharman, pedagang cabai di pasar yang sama. "Seharusnya untung jadi kebanyakan 'buntung'. Akibat harga cabai yang naik turun pendapatan pun juga ikut nait turun, bahkan lebih sering rugi," ujarnya.

Seorang distributor cabai asal Bukittinggi, Sumatra Barat, Tek Mai mengakui pergerakan harga cabai yang fluktuatif disebabkan hasil panen para petani yang berlimpah.

"Namun terkadang akibat kendala transportasi, harganya menjadi lebih mahal. Namun pada dasarnya, semahal-mahalnya harga cabai minggu ini, masih lebih murah dibandingkan minggu sebelumnya, yang sempat Rp24.000 per kilonya," kata Tek Mai.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Investasi (Disperindagin) Dumai, H Djamalus, mengatakan, harga berbagai jenis sayuran yang fluktuatif merupakan hal yang biasa terjadi ketika ada lonjakan hasil panen para petani.

"Namun yang penting pada saat Ramadhan nanti, diharapkan pasokan sayuran dari Sumatra Barat dan Sumatra Utara tetap lancar. Biar harganya fluktuatif asal masih tetap murah," kata Djamalus. ***5***