Harga Sayuran Di Dumai Mahal

id harga sayuran, di dumai mahal

Dumai, 3/6 (ANTARA) - Berbagai jenis sayuran yang dijajakan sejumlah pedagang di pasar-pasar tradisional Kota Dumai, Riau, sejak dua hari terakhir dijual lebih mahal, kondisi ini menurut pengakuan pedagang disebabkan pasokan yang minim, Jumat.

Seperti tomat merah, dua hari terakhir (Kamis 2/6-Jumat 3/6-red) sejumlah pedagang di pasar tradisional Pulau Payung Dumai menjualnya dengan harga Rp5.000 per kilogram (kg). Harga tersebut lebih mahal dibandingkan dua hari sebelumnya (Rabu 1/6) yang masih bertahan diharga Rp3.000-Rp3.500/kg.

Begitu juga dengan tomat muda atau tomat hijau, kebanyakan pedagang di pasar yang sama menjualnya seharga Rp4.500/kg atau lebih mahal dari sebelumnya yang hanya bertengger diharga Rp3.000/kg.

Berikutnya wortel, dari Rp4.000/kg, sejak dua hari terakhir naik menjadi Rp5.000-Rp5.500/kg, kentang dari Rp4.500 menjadi Rp6.000/kg dan kol dari Rp3.500 saat ini naik menjadi Rp4.500/kg.

Mahalnya harga berbagai komoditas sayuran itu diakui pedagang disebabkan pasokan luar daerah yang minim, meliputi Sumatra Barat, dan Provinsi Sumatra Utara.

"Dua daerah ini yang biasanya memasok segala kebutuhan sayuran di Dumai. Namun sejak tiga hari terakhir, pasokan luar daerah itu minim," kata seorang pedagang di Pasar Pulau Payung.

Naik turunnya harga sayuran menurut dia merupakan hal yang biasa mengingat komoditas jenis sayuran bukan bahan kebutuhan pokok yang dapat bertahan lama.

"Jenis sayuran apapun, paling tahan tiga sampai empat hari. Setelah itu busuk dan tak laku di jual. Jadi setiap pedagang tidak bisa melebihkan permintaan untuk dijadikan stok karena takut merugi," jelasnya.

Pantauan Koresponden ANTARA di sejumlah pasar tradisional Kota Dumai menyebutkan, selain tomat, wortel, kentang dan kol, jenis sayuran khusus produksi petani lokal juga mengalami kenaikan harga namun tidak begitu signifikan.

Jenis saruran itu yakni, pucuk ubi yang sebelumnya dijual seharga Rp1.000/ikat saat ini naik menjadi Rp1.500/ikat. Begitu juga dengan kacang panjang, kangkung, bayam, genjer dan pakis, jika sebelumnya dijual dengan harga berkisar Rp1.000-Rp1.200/ikat, saat ini rata-ratanya dijual seharga Rp1.500/ikat.

Sejumlah pedagang memprediksi, kenaikan harga sayur-sayuran ini tidak akan bertahan lama mengingat sejumlah perayaan atau hari besar islam masih lama.

"Puasa sama lebaran (Idul Fitri-red) masih dua bulan lagi, harga sayuran pasti juga akan kembali normal. Kendalanya saat ini hanya pasokan yang minim," kata Firman, pedagang sayuran di pasar tradisional Dock.