Sekolah Dumai Diliburkan Empat Hari Sambut Ramadhan

id sekolah dumai, diliburkan empat, hari sambut ramadhan

Dumai, 29/7 (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Dumai, Riau, mengimbau seluruh Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA)/sederajat di sana untuk meliburkan para siswa di jelang dan awal Ramadhan selama empat hari, mulai 30 Juli-2 Agustus 2011.

Kepala Bidang Manajemen Pendidikan Dasar dan Menegah Dinas Pendidikan (Disdik) Dumai, Misdiono, di Dumai, Jumat mengatakan, imbauan libur sekolah tersebut dituangkan dalam surat Nomor 423.5/Disdik_4:/1939 sesuai dengan aturan kalender pendidikan Disdik Dumai.

"Surat ini sudah kita edarkan ke seluruh sekolah mulai dari SD, SMP, SMA dan SMK sejak tanggal 18 Juli 2011," ujarnya.

Selain penetapan libur selama empat hari pada awal Ramadhan, kata Misdiono isi surat tersebut juga menguraikan tentang segala aktivitas pembelajaran dan pendidikan selama Ramadhan 1432 Hijriyah.

Di mana kegiatan belajar efektif baru akan dilakukan pada tanggal 3 Agustus atau tepatnya pada puasa ketiga sampai dengan 20 Agustus 2011 (puasa ke 20-red), katanya.

"Kemudian pada tanggal 15 sampai 20 Agustus itu, sekolah-sekolah diminta untuk mengadakan pesantren Ramadhan atau pesantren kilat," tuturnya.

Kegiatan pesantren Ramadhan ini, kata Misdiono, sebaiknya spesial diprogramkan atau diformat bersama komite masing-masing sekolah, dan kalau ada kompleks permukiman warga yang dekat dengan sekolah sebaiknya diajak untuk bekerja sama.

"Diharapkan dengan adanya kegiatan pesantren kilat ini, dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan para siswa atau pelajar," imbuhnya.

Selain itu, pihak sekolah juga diminta untuk mengadakan materi tambahan keagamaan seperti memandikan jenazah, tata cara berkhotbah dan hafalan ayat-ayat alquran serta lainnya.

Untuk materi pendidikan yang sifatnya praktik di lapangan seperti olahraga atau Pendidikan Jasmani (Penjas) kata Misdiono, sebaiknya ditiadakan karena dapat berpotensi mengganggu para siswa yang menjalani ibadah puasa.

"Begitu juga dengan mata pelajaran, nantinya juga ditentukan sesuai jadwal, kalau biasanya 40-45 per mata pelajaran, pada bulan puasa diminta untuk dikurangi menjadi 25-30 menit per satu mata pelajaran," tuturnya.

Selanjutnya yang paling penting, menurut Misdiono, pada Ramadhan di lingkungan sekolah sebaiknya menciptakan suasana keagamaan yang lebih meningkat, seperti pada anak sekolah yang masuk pada jam pagi untuk diakhiri dengan sholat Zuhur berjamaah di sekolah.

"Begitu juga yang masuk pada jam siang, diharapkan juga mengakhiri pendidikan formalnya dengan sholat Azhar berjamaah di sekolah dengan dipimpin oleh guru dan pembina," ujar Misdiono.

Sementara untuk jam masuk sekolah, urai Misdiono, tiap sekolah diminta untuk memulainya pada pukul 08.00 WIB atau mengukurnya sekitar 30 menit dari jam masuk sekolah di hari biasa.

"Penguluran waktu masuk sekolah ini berlaku untuk semua jenjang pendidikan formal mulai dari SD hingga SMA. Namun untuk pendidikan dini setingkat Taman Kanak-kanak (TK), pada Ramadhan diliburkan secara penuh," katanya.

Kepada orang tua sebaiknya juga menggerakkan anak-anak untuk cinta terhadap rumah ibadah yang dikontrol sendiri.

Kepala Sekolah juga diharapkan sedapat mungkin untuk mengaktifkan kembali agenda-agenda Ramadhan yang nantinya dijadikan bahan penilaian lokal terhadap nilai agama pada semester sekolah.

Kemudian untuk libur Idul Fitri, libur sekolah dimulai sejak tanggal 22 Agustus sampai dengan 10 September. Namun sekolah dapat kembali mengefektifkan segala kegiatan belajar mengajar secara optimal pada tanggal 12 September 2011, demikian Misdiono.