Dumai, 1/5 (ANTARA) - Pemerintah Kota Dumai, Riau, membutuhkan dana Rp200 miliar untuk menata ulang drainase atau saluran air sebagai upaya mengatasi banjir yang selama ini sering terjadi di kota ini.
Wali Kota Dumai H Khairul Anwar di Dumai, Minggu, mengatakan saat ini Pemkot Dumai melalui Dinas Pekerjaan Umum bekerja sama dengan ahli desain infrastruktur khusus dari pemerintah provinsi sedang berupaya merancang bentuk tatanan drainase yang diharapkan mampu mengaliri air dengan baik, sehingga tidak terjadi banjir saat musim penghujan datang.
"Selain mendesain drainase, kita juga merancang pembangunan pintu air pada setiap bibir drainase yang berada pada badan sungai. Rancangan pintu air ini nantinya diharapkan juga mampu menahan laju air saat 'pasang keling' (sebutan masyarakat tempatan yang artinya naiknya air laut-red)," tuturnya.
Setelah itu, kata dia, hasil desain kemudian akan diajukan ke Pemerintah Pusat guna merealisasikan anggaran yang dibutuhkan yakni sebesar Rp200 miliar.
"Dana sebesar itu tentunya tidak mungkin bersumber dari anggaran daerah (APBD) Dumai yang hanya Rp803 miliar. Untuk itu, kita sedang berusaha bagaimana dana ini turun melalui APBN," jelas Khairul.
Seiring berjalannya rencana jangka panjang itu, kata Khairul, pihaknya juga berlahan menanamkan atau menumbuh kembangkan rasa kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.
Ia menambahkan, Hal itu penting karena banjir yang kerap melanda Dumai tidak lain disebabkan kurangnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar.
Sampah-sampah yang bertebaran dijalanan, sungai dan drainase, menurut dia, adalah penyebab munculnya bencana banjir yang melanda sebagian besar wilayah Dumai selama ini.
Untuk itu, kata Khairul, peningkatan rasa kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar sangatlah perlu.
"Karena dibangun pun drainase sebaik dan seoptimal mungkin, jika tidak didukung dengan kepedulian masyarakat, maka sama saja bohong," imbuhnya.
Kamis Bersih
Khairul menambahkan, guna mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang tidak hanya handal namun peduli terhadap lingkungan sekitar, perlu terobosan-terobosan yang dirasa mampu mendoktrin masyarakat kearah positif.
"Salah satunya yang sekarang sedang kita jalankan, yakni 'Kamis Bersih'. Dimana masyarakat bersama pemerintah dan perusahaan baik swasta maupun BUMN (Badan Usaha Milik Negara) bergotongroyong membersihkan halaman terutama saluran air," katanya.
Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Dumai, H Basri, menguraikan, program "Kamis Bersih" juga telah tertuang dalam Peraturan Wali Kota (Perwako) Dumai Nomor 11 Tahun 2011.
Perwako ini, kata dia, telah efektif atau sudah berjalan sejak pertengahan Februari lalu (2011).
Perwako tersebut menetapkan teknis kegiatan gotong royong yang harus diselenggarakan di semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilingkup Pemerintah Kota Dumai, mulai tingkat kelurahan hingga kantor dinas dan perusahaan swasta/BUMN.
"Waktu pelaksanaan Kamis Bersih yakni selama dua jam, mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB. Kamis Bersih digelar pada pekan pertama dan ketiga setiap bulannya," kata Basri.
Berita Lainnya
Diskusi Karkahut di Dumai, Masyarakat Peduli Api Butuh Dukungan Anggaran
29 February 2016 20:25 WIB
Butuh Tujuh Tahun Lagi Bagi Masyarakat Dumai Untuk Berhaji
11 June 2013 15:27 WIB
Dishub: Dumai Butuh Ribuan Armada Untuk Mudik
08 August 2012 18:09 WIB
Dinsos Dumai Butuh Rp 3 Miliar Atasi Anak Punk
21 April 2011 11:44 WIB
Pemkot Dumai Butuh Dukungan Atasi Flu Burung
02 March 2011 9:04 WIB
Rutan Dumai Butuh X-Ray Deteksi Peredaran Narkoba
01 March 2011 15:37 WIB
BPLH Dumai Butuh Dana Beli Alat Deteksi
18 October 2010 17:11 WIB
Whoosh layani 200 ribu lebih penumpang selama liburan Lebaran 2024
26 April 2024 11:31 WIB