90 persen lulusan SMA Dumai memiih kuliah luar daerah

id Aptisi dumai, kuliah dumai

90 persen lulusan SMA Dumai memiih kuliah luar daerah

Walikota Dumai Zulkifli AS saat hadir dalam HUT ke-73 Bhayangkara 2019. (Antaranews/Abdul Razak/19)

Dumai (ANTARA) - Wali Kota Dumai Zulkifli AS menyebut hampir 90 persen lulusan SMA di daerahnya memilih melanjutkan pendidikan tinggi di luar daerah, sehingga diperlukan penguatan sumber daya manusia di perguruan tinggi lokal yang menarik dan diminati.

Hanya 10 persen lulusan sekolah menengah atas yang memilih melanjutkan kuliah di Dumai. Ini harus menjadi perhatian dan pembahasan bersama.

"Pola penguatan sumber daya manusia agar perguruan tinggi menarik itu yang harus menjadi pembahasan bersama, karena sebagian besar lulusan SMA memilih berkuliah di luar Dumai," kata Zulkifli usai pelantikan Pengurus Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Wilayah X B Riau Komda Dumai Periode 2019-2023 di STIA Lancang Kuning, Senin.

Dijelaskan, penguatan SDM di perguruan tinggi ini harus sejalan dengan program penguatan SDM oleh Presiden, untuk menyongsong industri 4.0 atau pekerjaan secara digital.

Karena itu, penguatan SDM ini harus menjadi perhatian bersama untuk memperbaiki kualitas pendidikan dalam mengikuti perkembangan industri.

"Perguruan tinggi turut berperan dalam pembentukan SDM dalam memenuhi program milenial tersebut," sebutnya.

Ketua Aptisi Wilayah X B Komisariat Daerah Dumai Dr Ridarmin menyebutkan terkait penguatan SMD di perguruan tinggi ini, Aptisi akan segera membahas dan menyatukan visi misi dalam pelaksanaan program kerja ke depan.

Direktur Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer Dumai ini menilai isu pendidikan mahal di tingkat perguruan tinggi yang tengah marak ternyata tidak berdampak di Kota Dumai.

"Kisaran biaya pendidikan di bangku perkuliahan di sejumlah kampus di Kota Dumai masih berkisar di angka Rp1 juta hingga Rp2,5 juta, dan pada umumnya belum bisa disebut mahal, tidak menjadi persoalan di kalangan perguruan tinggi," kata Ridarmin.

Menurut nya, yang menjadi persoalan saat ini adalah bagaimana mengejar mutu dan kualitas pendidikan dengan penelitian dan kerjasama antar perguruan tinggi.