Jakarta (ANTARA) - Puluhan orang yang berasal dari masyarakat pesisir nelayan berunjuk rasa di depan kantor Gubernur DKi Jakarta, Senin, menolak rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (RZWP3K) yang merugikan nelayan
"Aksi nelayan ini untuk menolak reklamasi, tolak relokasi," kata Buyung, yang merupakan koordinator lapangan acara aksi tersebut sekaligus nelayan dari masyarakat pesisir.
Baca juga: Penampilan Ondel-ondel dan pemusik Betawi iringi unjuk rasa di Patung Kuda
Buyung mengatakan aksi tersebut sudah dilakukan untuk keempat kalinya tetapi sampai saat ini belum ada tanggapan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Buyung mengatakan rencana zonasi tersebut sangat merugikan masyarakat nelayan karena merampas ruang hidup masyarakat pesisir dan melegalkan pembangunan ekstraktif di wilayah laut seperti reklamasi dan pembangunan tanggul pantai atau laut.
"Sedikitpun tidak ada yang menguntungkan buat nelayan," kata dia.
Karena itu, Buyung dan masyarakat nelayan pesisir lainnya yang berunjuk rasa di depan kantor Gubernur DKI menolak reklamasi, relokasi dan rencana RZWP3K.
Masyarakat nelayan, kata dia, semuanya menjerit atas fakta RZWP3K tersebut saat ini telah disahkan di 21 Provinsi.
Dengan adanya rencana tersebut, wilayah penangkapan ikan bagi nelayan akan semakin dibatasi.
"Karena ada pengkaplingan di laut akses nelayan ke sumber penghidupan sehari-hari mereka menjadi dibatasi," katanya.
"Nelayan tidak butuh RZWP3K. Nelayan butuh lautnya," kata dia lebih lanjut.
Terkait rencana Pemprov DKI Jakarta untuk merelokasi masyarakat atau nelayan Muara Angke ke rumah susun, Buyung mengatakan bahwa pemerintah seharusnya memberikan fasilitas, bukan merelokasinya.
"Seharusnya pemerintah memberikan fasilitas supaya tempat itu tidak kumuh, bukan dengan cara merelokasi nelayan," tuturnya.
Buyung mengatakan rencana relokasi tersebut akan semakin menjauhkan nelayan dari sumber mata pencahariannya.
"Karena nelayan tidak bisa dipisahkan dari lautnya," kata dia.
Baca juga: Sudah 100 Orang Tewas dalam Unjuk Rasa di Nikaragua, Paus Serukan Berhenti
Baca juga: Unjuk Rasa Sopir Truk Masih Berlanjut di Brazil, Pemerintah Ancam Bubarkan
Pewarta: Katriana
Berita Lainnya
Madonna berterima kasih pada anak-anaknya telah berperan selama tur "Celebration"
26 April 2024 12:00 WIB
Departemen Pertanian AS perbarui makanan sekolah guna batasi asupan gula anak
26 April 2024 11:45 WIB
BTN pastikan kondisi likuiditas cukup memadai di tengah kenaikan BI-Rate
26 April 2024 11:37 WIB
Ekonom nilai keputusan kenaikan BI-Rate dukung stabilitas nilai tukar rupiah
26 April 2024 11:06 WIB
Sandiaga Uno sebut telah memberikan masukan ke PPP dukung Prabowo-Gibran
26 April 2024 10:54 WIB
Kakanwil Kemenkumham Riau ajak masyarakat sadar potensi kekayaan intelektual
26 April 2024 10:43 WIB
Kemarin, Partai NasDem gabung koalisi hingga perpindahan ASN ke IKN
26 April 2024 10:33 WIB
vivo V30e siap rilis, hadir di Indonesia dengan desain ramping dan 3D curved screen
26 April 2024 10:26 WIB