Pekanbaru (ANTARA) - Realisasi rasio program listrik desa PT PLN (Persero) di Provinsi Riau hingga semester I-2019 mencapai 96,45 persen yang berarti sudah menjangkau sebanyak 1.793 desa di daerah berjuluk “Bumi Lancang Kuning” itu.
“Dari total 1.859 desa di Riau, tinggal 66 desa yang belum dijangkau listrik PLN,” kata General Manager PT PLN Unit Induk Wilayah Riau-Kepri (UIWRKR), M. Irwansyah Putera kepada Antara di Pekanbaru, Jumat.
Ia menjelaskan dari 12 kabupaten/kota di Riau, PLN secara bertahap memberikan pelayanan listrik ke seluruh desa dengan mengusung motto “menembus batas riau terang”. Sejak program tersebut mulai diluncurkan tahun 2016, daerah-daerah yang sudah rasio listrik desanya 100 persen antara lain Kota Pekanbaru, Dumai, Kabupaten Kuantan Singingi dan Bengkalis.
Kemudian bertambah di Kabupaten Siak yang mencapai rasio desa berlistrik 100 persen pada Januari 2019. Pada semester I tahun ini, rasio desa berlistrik mencapai 96,45 persen dengan tercapainya layanan listrik di seluruh desa di Kabupaten Rokan Hulu.
Irwansyah mengatakan pada bulan Agustus mendatang rasio desa berlistrik ditargetkan mencapai 96,77 persen dengan pencapaian optimal di Kabupaten Pelalawan dan Kepulauan Meranti. Rasio desa berlistrik di Pelalawan hingga bulan Juni mencapai 95,76 persen dan Meranti sudah 99,01 persen.
“Pencapaian rasio desa berlistrik 100 persen di Pelalawan dan Meranti akan menjadi kado Hari Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2019,” katanya.
Kemudian pada September tahun ini ditargetkan realisasi 100 persen bisa dicapai di Kabupaten Indragiri Hulu dan Rokan Hilir. Rasio desa berlistrik di dua daerah itu kini masing-masing mencapai 99,48 persen dan 97,83 persen.
Seluruh desa di Riau ditargetkan bisa masuk listrik PLN pada bulan Oktober, yang ditandai dengan pencapaian rasio 100 persen desa berlistrik di Kabupaten Kampar dan Indragiri Hilir. Realisasi di Kampar kini sekitar 93,60 persen dan Indragiri Hilir 83,47 persen.
Indragiri Hilir atau Inhil adalah kabupaten di pesisir Riau yang realisasi rasio desa berlistrik paling rendah. Irwansyah mengatakan, kondisi geografis Inhil dengan akses transportasi yang terbatas menjadi tantangan cukup sulit bagi PLN.
“Kondisi geografis Inhil yang menantang, wajar saja daerah itu dijuluki negeri seribu parit. Kita memasukan material kita saja dari Pekanbaru ke desa di sana bisa 90 hari, padahal kalau jalannya lancar dua hari sudah sampai,” katanya.
Irwasnyah menambahkan, apabila semua rencana desa berlistrik tahun ini bisa rampung sesuai target, maka rasio desa berlistrik 100 persen di Riau akan menjadi kado bagi peringatan Hari Listrik Nasional yang diperingati pada 27 Oktober.
Baca juga: PLN sosialisasi kompor induksi ke emak-emak dharma wanita Riau
Baca juga: Tingkatkan Kehandalan Listrik Server Pelayanan, Bapenda Riau Jadi Pelanggan Premium PLN
Berita Lainnya
PLN dorong mahasiswa perguruan tinggi di Riau berinovasi kembangkan teknologi kendaraan listrik
15 November 2024 16:49 WIB
PLN UID Riau & Kepri kembali raih penghargaan Komisi Informasi Riau Award 2024
13 November 2024 16:43 WIB
CEO Climate Talks: PLN siap dukung pemerintah capai 75 persen energi terbarukan
13 November 2024 10:57 WIB
Disaksikan Presiden Prabowo, PLN perkuat kolaborasi global bersama China untuk swasembada energi di Indonesia
12 November 2024 16:36 WIB
PLN galang kolaborasi global untuk transisi energi menuju swasembada energi berkelanjutan
12 November 2024 13:04 WIB
Erick: BUMN dan Badan Gizi berkolaborasi demi akselerasi swasembada pangan RI
07 November 2024 12:54 WIB
Geliat industri pengolahan minyak kelapa sawit di Riau, PLN pasok listrik kapasitas 3,465 MVA
06 November 2024 10:13 WIB
PLN berhasil amankan pasokan listrik, debat perdana Pilwako Dumai berlangsung lancar
05 November 2024 15:00 WIB