Kuantan Singingi, (Antarariau.com) - Ratusan pondok dadakan disepanjang sungai Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau menjadi pusat perhatian masyarakat karena keunikan dan keragaman yang membuat ribuan warga memadati Tepian Narosa untuk berfoto "selfie" di lokasi tersebut.
"Kami melihat sesuatu yang bernilai keunikan, ini berdampak positif," kata masyarakat Kuantan Singingi, Hendra (42) dan Guston (34), saat diminta keterangannya di Teluk Kuantan, Kamis.
Ratusan masyarakat yang berada di pondokan itu adalah atlet pacu jalur yang berasal dari berbagai daerah Riau maupun Sumatra Barat, untuk beristirahat maupun saling tukar baju peserta lomba.
Pihak panitia tidak menyediakan tempat khusus disepanjang sungai Kuantan, karena itu masyarakat yang memiliki jalur berinisiatif membangun sendiri dengan bentuk dan besar yang sesuai kemampuan, kendati terlihat terlihat tidak beraturan, namun tetap bernilai seni.
"Kami juga berperan aktif menyukseskan festival, dengan cara masing-masing," sebutnya.
Menurutnya, sesuatu yang unik justru menyenangkan penonton, pada saat festival tahunan dilaksanakan banyak sekali dijumpai kegiatan dadakan, bahkan ada pedagang musiman, kuliner khas dadakan, dan pemasangan umbul-umbul dan spanduk tertentu.
Masyarakat Kuansing, Ongah (45), mengatakan sebaiknya pihak panitia menyediakan tempat khusus yang ditata rapi dan teratur untuk fasilitas kontingen peserta jalur, sehingga mereka merasa terbantu. Selain itu, jika dibangun disepanjang tepi sungai akan terlihat rapi.
"Pemerintah Kabupaten (Pemkab) juga dapat mengalokasikan dana pembangunan bangunan dadakan itu, dicat dengan baik," ujarnya.
Masyarakat memiliki aspirasi dan kritikan yang membangun untuk membantu suksesnya festival di Tepian Narosa Kota Teluk Kuantan, jika minim anggaran, bisa bekerja sama dengan pihak ketiga, karena selama ini banyak perusahaan yang membantu dalam bentuk uang tunai.
" Swasta dapat membantu material pembuatan pondokan tim dan masyarakat," katanya.