Dianggarkan Rp5,39 Miliar, Bupati Siak Resmikan Pasar Tradisional Tualang

id dianggarkan rp539, miliar bupati, siak resmikan, pasar tradisional tualang

Dianggarkan Rp5,39 Miliar, Bupati Siak Resmikan Pasar Tradisional Tualang

Siak, (Antarariau.com) - Bupati Siak Syamsuar meresmikan penggunaan pasar tradisional di KM7 Perawang, Kecamatan Tualang, Riau, Rabu.

"Pasar tradisional atau pasar rakyat ini diharapakan bisa menjadi pemicu dan memancing pertumbuhan ekonomi masyarakat," kata Syamsuar usai melakukan pemotongan pita pertanda diresmikannya pasar tradisional Tualang.

Dia katakan, pasar rakyat berperan dalam menyediakan berbagai kebutuhan pokok masyarakat dan komoditi lainnya, melalui mekanisme transaksi tradisional yaitu proses tawar-menawar antara penjual dan pembeli.

"Hal ini tentu sangat berbeda dengan pasar modern, dimana harga-harga setiap produk sudah tercantum dengan jelas," ungkap dia.

Ia menambahkan, pembangunan pasar tersebut dianggarkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) melalui Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, dengan alokasi dana sebesar Rp5,39 miliar.

"Ini adalah salah satu bukti dari perjuangan kita dalam mengambil dana pemerintah pusat melalui program pembangunam pasar," ungkap dia lagi.

Kepala Dinas perdagangan dan perindustrian kabupaten Siak Wan Ibrahim menyatakan, pasar tradisional tersebut terdiri dari 198 los dan kios.

"Di dalam bangunan pasar ini disediakan 168 los dan 30 kios, untuk para pedagang yang berjualan sebelumnya di Pasar km 4 Perawang dan masyarakat tempatan," sebut dia.

Pengguntingan pita sebagai simbol peresmian dilakukan di pintu masuk bangunan pasar rakyat Tualang oleh Bupati Siak Syamsuar, ditemani Kepala Dinas Perdagangan dan Industri Siak, Wan Ibrahim, Kepala Kejaksaan Negeri Siak Zondri, dan beberapa anggota DPRD setempat.

Sebelum pasar tradisional yang terletak di KM7 Perawang, Kecamatan Tualang ini rampung, para pedagang berjualan di KM4 Perawang. Namun lantaran kondisi pasar tersebut harus direvitalisasi, kemudian pembangunan barunya di pindahkan ke lokasi sekarang, dengan alasan lahannya lebih luas.

Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2018

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.