Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau mengantisipasi dampak pembukaan pintu air waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air Koto Panjang di Kabupaten Kampar yang bisa memicu banjir daerah sekitar.
"Kami melakukan koordinasi intensif dengan PLN dan Pemkab Kampar untuk mengetahui dampak pembukaan pintu air PLTA," kata Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger di Pekanbaru, Selasa.
Ia berharap pembukaan pintu air kali ini tidak akan mengakibatkan banjir didaerah aliran Sungai Kampar. Banjir parah akibat dibukannya pintu air waduk PLTA Koto Panjang terjadi pada 2015 yang menyebabkan ribuan rumah kebanjiran.
"Namun, pada saat 2015 itu adalah banjir besar yang merupakan siklus yang terjadi 40 tahun sekali. Mudah-mudahan yang kali ini tidak sampai seperti itu," ujarnya.
Meski begitu, BPBD Riau sudah melakukan upaya antisipasi dengan mengirimkan logistik ke BPBD Kampar. Pengiriman sudah dilakukan sejak terjadi banjir diperbatasan Sumatera Barat-Riau pada akhir Desember 2017, yang dikhawatirkan ada banjir kiriman ke Kabupaten Kampar, yang merupakan daerah perbatasan dua provinsi tersebut.
"Logistik sudah kita geser ke BPBD Kampar sejak libur Natal lalu," ujarnya.
Sementara itu, PT PLN (Persero) memastikan akan membuka pintu waduk PLTA Koto Panjang dan dialirkan ke Sungai Kampar pada Selasa siang pukul 13.00 WIB. PLN mengirimkan surat pemberitahuan terkait pembukaan pintu pelimpah waduk PLTA Koto Panjang kepada Bupati Kampar dan ditembuskan ke dinas terkait, TNI-Polri, serta 11 desa yang akan terkena imbasnya.
Sebanyak 11 desa yang berada di daerah aliran Sungai Kampar tersebut antara lain Desa Merangin, Desa Lereng, Desa Pulau Terap, Desa Pulau Balai, Desa Pulau Jambu, Desa Kuok, Desa Ranah, Desa Tambang, Desa Limau Manis, Desa Padang Mutung dan Desa Tanjung Berulak.
Manajer SDM & Umum PLN Wilayah Riau dan Kepri Dwi Suryo Abdullah, mengatakan waduk PLTA Koto Panjang sebenarnya mampu menampung air hingga ketinggian 82 meter di atas permukaan laut (mdpl). Namun, PLN perlu melakukan tindakan lebih awal untuk mencegah kemungkinan terburuk untuk semua pihak.
"Pembukaan pintu air agar level air waduk dipertahankan di bawah 80,5 mdpl dan di atas 80 mdpl," ujarnya.
Kondisi air waduk yang dipantau pada pukul 05.00 WIB tercatat pada elevasi 80 meter di atas permukaan laut (mdpl). Air yang keluar mencapai 305.01 meter kubik per detik (m3/det), sedangkan air yang masuk ke waduk 1036.01 m3/det.
Direncanakan akan dilakukan pembukaan dua hingga tiga pintu air dengan rasio pembukaan berksiar 30-50 centimeter. Dengan begitu, maka PLN akan melepas air sebesar 120 hingga 180 m3/det, sehingga buangan air yang keluar dari waduk menjadi 440-510 m3/det, yang tentunya akan menambah laju derasnya air dibantaran Sungai Kampar.
"Kami mengimbau warga yang tinggal dipinggiran Sungai Kampar, maupun yang beraktivitas disungai untuk berhati-hati dan waspada ketika akan melakukan aktivitas dipinggiran sungai. Sebaiknya untuk sementara waktu tidak melakukan aktifitas disungai maupun atau dibantaran sungai Kampar sampai kondisi yang stabil dan aman," kata Dwi Suryo.
Berita Lainnya
Kepala BPBD Damkar Riau minta daerah waspadai banjir
21 November 2024 20:09 WIB
BPBD imbau warga untuk waspadai cuaca ekstrem di Natuna pada 9-11 Juni
08 June 2024 13:58 WIB
BPBD waspadai daerah rawan banjir dan longsor di Kota Serang
03 February 2024 9:51 WIB
Waspadai ancaman kemarau di Pekanbaru
21 September 2023 14:20 WIB
Waspadai karhutla di Inhu dan Pelalawan
13 August 2023 6:38 WIB
BPBD minta warga waspadai rob di utara Jakarta pada 16-19 Februari
16 February 2023 11:01 WIB
BPBD imbau nelayan Bangka Belitung agar waspadai cuaca ekstrem
04 February 2023 16:32 WIB
BPBD minta warga Kepri waspadai ular saat pasang air laut naik
31 January 2023 16:28 WIB