Pekanbaru (Antarariau.com) - Perpustakaan yang nyaman bisa dijadikan salah satu tujuan liburan saat akhir pekan karena selain masyarakat merasakan suasana tenang, segudang manfaat juga akan didapatkan.
Mengisi waktu luang pada akhir pekan dengan berkunjung ke perpustakaan rasanya bukanlah menjadi salah satu ide yang buruk, terutama bagi para orang tua yang anak-anaknya masih berstatus pelajar.
Mengajak buah hati berkunjung ke perpustakaan, secara tidak langsung orang tua telah menularkan kebiasaan baik untuk anaknya agar belajar mengenal serta menyukai kebiasaan membaca. Tentu, hal itu akan bermanfaat bagi kebaikan masa depannya
Di perpustakaan terdapat beragam buku, sebagai sumber ilmu pengetahuan di segala bidang, di antaranya ekonomi, sosial, budaya, politik, maupun aspek-aspek kehidupan lainnya.
Buku seperti dalam pepatah sebagai jendela dunia, untuk membukanya butuh kunci, yakni membaca.
Kegiatan membaca, bagi sebagian orang sebagai hal yang menyenangkan, akan tetapi tidak sedikit orang juga menilainya sebagai membosankan, terutama pada era serba digital seperti sekarang ini.
Manfaat membaca buku sering diabaikan dengan alasan kesibukan maupun karena adanya media yang lebih praktis untuk mendapatkan informasi, seperti televisi, radio, maupun internet.
Saat ini, informasi juga lebih mudah didapatkan dengan menggunakan ponsel pintar yang dapat dengan segera menjawab semua keingintahuan.
Kehadiran telepon pintar, dikhawatirkan membuat minat generasi penerus bangsa membaca buku menjadi sangat minim.
Oleh sebab itu, Perpustakaan Soeman Hs yang terletak di Provinsi Riau, tepatnya di Kota Pekanbaru, menghadirkan beragam fasilitas dan kenyamanan agar pengunjung atau pemustaka tetap menjadikan perpustakaan sebagai tempat favorit untuk bersantai, sekaligus melepas penat.
Perpustakaan Soeman Hs saat ini dilengkapi berbagai fasilitas, di antaranya ruangan membaca yang diberi nama Bilik Tenas Effendy dan Bilik Melayu.
"Suasana nyaman dengan AC, kelengkapan buku-buku, serta ketersedian meja dan kursi untuk membaca," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau Yoserizal Zen di Pekanbaru, Minggu.
Pemprov Riau juga menjadikan Perpustakaan Soeman Hs sebagai salah satu destinasi wisata Riau berbasis budaya.
Nuansa Melayu
Salah satu visi Provinsi Riau ke depan ialah menjadikan Riau sebagai pusat budaya melayu. Pengelola Perpustakaan Soeman Hs turut berpartisipasi mewujudkan visi tersebut dengan menjaga kearifan lokal di daerah setempat.
"Jika sampai ke Perpustakaan Soeman Hs maka pengunjung akan merasakan langsung nuansa melayu, mulai dari saat pembukaan perpustakaan yang dibuka dengan pantun hingga saat istirahat dan tutup yang juga akan dilengkapi dengan pantun," kata Yoserizal.
Perpustakaan Soeman Hs juga memiliki banyak koleksi buku melayu yang disusun rapi di Bilik Tenas Efendy dan Bilik Melayu.
Selain itu, untuk meningkatkan pengunjung, pengelola perpustakaan tersebut melakukan berbagai kegiatan, seperti mendongeng dengan sasaran anak-anak setingkat Sekolah Dasar.
Tidak hanya itu, Perpustakaan Soeman Hs juga mengadakan lomba pemustaka teladan, yaitu pemustaka yang disiplin dalam meminjam dan mengembalikan buku secara tepat waktu.
Melalui berbagai kegiatan itu, diharapkan anak-anak atau pelajar yang sudah berkunjung ke perpustakaan dapat mengajak temannya untuk datang lagi.
Dengan demikian, pengunjung perpustakaan akan meningkat disertai bertambahnya kuatnya minat baca masyarakat.
Untuk menjangkau layanan perpustakaan di daerah atau desa, diadakan perpustakaan keliling hingga saat ini meski anggaran untuk Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau terkena rasionalisasi.
"Meski dirasionalisasi, kami tetap mengupayakan agar pelayanan perpustakaan tetap berjalan maksimal, hal itu untuk menjaga budaya membaca di masyarakat," ucapnya.
Di samping itu, untuk meningkatkan mutu serta tumbuh kembang perpustakaan yang ada di sekolah, Dinas Perpustakaan juga memberikan pendampingan bagi sekolah yang membutuhkan. Mereka akan dibimbing berdasarkan standar operasional prosedur.
"Dan hal ini kami nilai cukup berhasil, karena pendampingan perpustakaan desa di Provinsi Riau meraih peringkat II secara nasional," ucapnya.
Peningkatan
Kepala UPT Layanan Perpustakaan Soeman Hs Salmah menyebutkan bahwa pengunjung perpustakaan tersebut selalu mengalami peningkatan, terutama pada hari libur.
"Peningkatan pengunjung umumnya terjadi di hari libur, seperti baru-baru ini anak-anak sekolah libur karena kakak tingkatnya sedang melaksanakan ujian akhir sekolah atau saat akhir pekan, yaitu Sabtu dan Minggu," katanya.
Pengunjung perpustakaan tersebut pada hari kerja, yakni Senin Hingga Jumat, berkisar 700-800 orang, sedangkan akhir pekan meningkat menjadi 900 orang.
Saat ini, antusias pelajar untuk membaca buku atau bahan bacaan lain, khususnya di Kota Pekanbaru, dinilai masih sangat tinggi. Hal itu, berdasarkan jumlah pengunjung yang setiap hari datang ke perpustakaan.
"Dan mudah-mudahan ke depan, minat baca anak-anak di sini dapat lebih kami tingkatkan," ujarnya.
Mahasiswa UIN Suska Farida Nur Rahma mengatakan bahwa membaca buku merupakan hal penting karena dapat meningkatkan wawasan menjadi jauh lebih luas jika dibandingkan dengan fasilitas internet.
"Jika menggunakan internet, kita akan langsung mengetik kata kunci yang ingin kita ketahui, dan internet akan memberikan poin yang kita inginkan saja, sementara itu jika dengan membaca buku, kita harus membaca dengan satu per satu halaman buku hingga kita temukan apa yang kita cari, namun, saat upaya menemukan apa yang kita inginkan, secara tidak sengaja kita juga sudah membaca hal yang lain dan hal itu tidak kita temui di internet," katanya.
Upaya mendapatkan ilmu pengetahuan dari buku, dianggapnya jauh lebih menyenangkan, sedangkan untuk melengkapi informasi dari buku bisa ditambahkan dari sumber internet.
"Dan biasanya, saat memberikan tugas, dosen juga tidak menganjurkan mahasiswanya hanya mendapatkan referensi dari internet saja melainkan juga dari buku, dan hal itu menjadikan membaca adalah hal yang wajib," ujarnya.