Bengkalis (ANTARA) - Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santosomembuka rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bengkalis pada Rabu (18/12) yang dihadiri Kepala organisasi perangkat daerah terkait, perwakilan Bulog Bengkalis, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.
Bagus Santoso menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, terutama menjelang HBKN yang sering kali memicu kenaikan harga.
“Inflasi yang terkendali adalah kunci untuk menjaga daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi daerah. Oleh karena itu, TPID harus bekerja secara proaktif dan terintegrasi untuk merespons tantangan yang ada,” ujar Bagus.
Wakil Bupati juga menyoroti pentingnya penguatan koordinasi antarinstansi dan penggunaan data lapangan yang akurat dalam proses pengambilan keputusan. Ia menegaskan bahwa pemantauan harga secara berkala dan langkah intervensi yang tepat waktu menjadi faktor penting dalam pengendalian inflasi.
Dalam rapat tersebut, sejumlah strategi konkrit disepakati, termasuk pelaksanaan operasi pasar di wilayah rawan kenaikan harga, pemberian subsidi transportasi untuk distribusi bahan pokok, serta pemberdayaan petani dan UMKM lokal untuk menjaga stabilitas pasokan barang.
Wabup Bagus menegaskan bahwa keberhasilan pengendalian inflasi merupakan tanggung jawab bersama semua pihak. “Dengan komitmen dan kerja sama yang solid, kita bisa menjaga stabilitas ekonomi daerah demi kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Bengkalis berupaya tekan inflasi
Wakil Bupati Bengkalis H. Bagus Santoso, membuka High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bengkalis pada Rabu (18/12). (ANTARA/HO-Diskominfo)
