Tembilahan (Antarariau.com) - Dinas Perkebunan Kabupaten Indragiri Hilir membangun tanggul untuk mencegah intrusi air laut di daerah pesisir Riau itu yang dapat menyebabkan kerusakan lahan komoditas unggulan setempat.
"Lahan komoditas unggulan yang rusak akibat intrusi air laut ini adalah perkebunan kelapa, dan hal itu sangat meresahkan masyarakat," kata Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Indragiri Hilir Tantawi Jauhari di Tembilahan, Kamis.
Ia menjelaskan intrusi air laut ini merupakan proses menyusupnya air laut kedalam pori-pori batuan dan mencemari air tanah yang terkandung di dalamnya,
"Hampir 80 persen masyarakat di Kabupaten Indragiri Hilir merupakan petani kelapa dan perekonomiannya bergantung pada kelapa. Jika lahan kelapa rusak, maka produktifitas tanaman kelapa juga akan menurun dan otomatis akan berpengaruh pada pendapatan masyarakat," ujarnya.
Oleh sebab itu, lanjutnya, Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir melalui dinas perkebunan terus berupaya mencegah meluasnya kerusakan lahan perkebunan dengan pembangunan tanggul.
"Tahun ini akan dibangun tanggul sepanjang 233,5 kilometer melalui dana APBD Kabupaten Indragiri Hilir," katanya.
Ia memaparkan setiap pembangunan tanggul mekanik sepanjang satu kilometer (Km) maka diperkirakan dapat menyelamatkan perkebunan kelapa rakyat seluas 25 hektare.
"Jadi, jika tanggul mekanik dibangun sepanjang 233,5 Km maka sedikitnya sekitar 5.837 hektar kebun kelapa rakyat dapat diselamatkan dari intrusi air laut," ucapnya. (ADV)
Cegah Intrusi Air Laut, Disbun Inhil Bangun Tanggul Penahan
