Kuantan Singingi (Antarariau.com) - Masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau meminta pemerintah dan aparat penegak hukum menertibkan semua warung "remang-remang", khususnya diperbatasan dengan Sumatra Barat, kerena diduga menjadi tempat maksiat.
" Kami khawatir warung itu berdampak pada kenyamanan penduduk," kata salah satu warga Kuantan Singingi Ongah di Teluk Kuantan, Jumat.
Ia mengatakan, masih banyaknya aktivitas warga yang menyediakan warung istimewa itu akan berdampak negatip bagi penduduk setempat maupun anak sekolah, karena itu sebaiknya dan secepatnya di tertipkan oleh pemerintah sebelum meluas.
Banyak warga pendatang yang membuka warung yang terindikasi akan menciptakan lahirnya tindak kriminal, saat ini kondisinya sudah mulai meresahkan dan justru merusak citra daerah yang terkenal religius ini.
" Semua pihak bekerja keras untuk menghentikan semua kegiatan itu yang dinilai merugikan," sebutnya.
Wakil Ketua Majlis Ulama Indnesia (MUI) Kuantan Singingi Ahdanan Saleh menyebutkan, aktifitas warung remang-remang di kawasan Bukit Betabuh, Kecamatan Kuantan Mudik mengundang keprihatinan semua pihak, kegiatan dikawasan itu semakin membesar, jika tidak ditangani segera semakin sulit menertibkan dimasa mendatang.
" Selain diduga adanya kegiatan prostitusi juga terdapat peredaran narkoba yang dapat merusak moral masyarakat terutama kalangan generasi muda," tegasnya.
Menurutnya, pihaknya mendesak agar pemerintah bersama aparat terkait menertibkan kawasan yang diduga mengundang manusia untuk berbuat maksiat selain pentingnya kepekaan warga setempat.
" Kami perkirakan mencapai ratusan banyaknya warung remang-remang itu," sebutnya.
Warga Kuansing Harapkan Pemkab Tertibkan Warung Remang-Remang
