Warga Kuansing serahkan bayi tapir ditinggal induknya ke BBKSDA Riau

id BBKSDA Riau ,Tapir,Bayi tapir

Warga Kuansing serahkan bayi tapir ditinggal induknya ke BBKSDA Riau

Bayi tapir ( Tapirus indicus) yang ditinggal induknya dan dievakuasi warga Kuantan Singingi (ANTARA/Ho-BBKSDA Riau)

Pekanbaru (ANTARA) - Warga Desa Gunung Melintang, Kecamatan Kuantan Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi, mengevakuasi seekor bayi tapir (Tapirus indicus) dan menyerahkannya ke BBKSDA Riau, Kamis (23/3).

Kepala Bidang Wilayah I Andri Hansen Siregardi Pekanbaru, Jumat, menjelaskan pihaknya menerima laporan dari petugas Balai Taman Nasional TessoNilo tentang warga setempat yang menemukan anak tapir terperangkap di sebuah lubang.

Menurut keterangan warga, diduga anak tapir ditinggal oleh induknya. Kemudian seorang warga bernama Tompul menyelamatkan dan membawa ke rumahnya untuk dirawat sementara.

"Setelah seminggu merawat anak tapir tersebut, kemudian ia melaporkan kepada petugas Balai TNTN dan diteruskan ke BBKSDA Riau," sebut Hansen.

Anakan tapir tersebut kemudian dibawa ke Kandang Transit Satwa BBKSDA Riau guna dilakukan pemeriksaan medis oleh tim medis.

Diketahui tapir berjenis kelamin betina ini baru berusia sekitar 3 bulan, masih menyusui dan kondisi fisik cukup kurus namun dalam keadaan sehat dan masih menunjukkan tanda-tanda yang normal.

"Saat ini bayi tapir masih di kandang Transit untuk dirawat dan direhabilitasi secara intens oleh tim medis sebelum nantinya dinyatakan layak untuk dilepasliarkan," terangnya.

Lanjut Hansen, ia berterima kasih kepada seluruh masyarakat Desa Gunung Melintang atas upaya penyelamatan bayi tapir yang tertinggal oleh induknya ini.

"Perlu disampaikan, tapir merupakan satwa langka dan dilindungi yang sejak 2008 telah dinyatakan sebagai satwa yang terancam punah sehingga diperlukan upaya konservasi untuk mempertahankan keberadaannya, terutama dalam hutan-hutan alam yang menjadi habitat aslinya," pungkas Hansen.

Baca juga: VIDEO - Tapir stres dan terluka setelah dievakuasi dari kolam warga Pekanbaru, begini penjelasannya

Baca juga: Viral video penemuan tapir jinak, BBKSDA Riau harap warga segera lapor