Layar Tancap Masih Jadi Tontonan Masyarakat

id layar tancap, masih jadi, tontonan masyarakat

Pekanbaru, 17/1 (ANTARA) - Informasi tentang suatu kebijakan pemerintah ataupun perusahaan yang disampaikan melalui pemutaran film layar tancap hingga kini masih menjadi tontonan masyarakat di Riau, walaupun televisi dan peralatan pemutar film telah ada di tiap rumah penduduk. "Dari pengalaman kami tiap memutar film layar tancap, masyarakat berduyun menontonnya. Ini membuktikan animo masyarakat terhadap informasi yang disampaikan melalui layar tancap masih tinggi," ujar Edy seorang pengusaha penyedia film layar tancap di Riau saat ditemui di Rokan Hilir, Ahad. Ia atas permintaan perusahaan pertambangan minyak di daerah itu menyebarkan informasi perihal keselamatan agar tidak bermukim di bekas tapak sumur minyak, dekat pipa minyak bertekanan tinggi serta keselamatan berkendaraan. Menurut dia, selama empat malam memutarkan film tentang sosialisasi keselamatan tempat tinggal masyarakat di areal ladang minyak di wilayah Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, lokasi layar tancap selalu dipenuhi masyarakat. Padahal, katanya, masyarakat yang bermukim di sepanjang jalan lintas Timur Sumatra yang menghubungkan Riau-Sumatra Utara itu bukannya tidak pernah menonton film karena di rumah mereka umumnya memiliki televisi lengkap dengan antena parabola dan juga ada alat pemutar film, namun mereka tetap berminat menonton layar tancap. "Lokasi pemutaran film layar tancap di lapangan terbuka ditepi jalan lintas timur. Tiap malam lebih dari 500-an orang datang menonton," katanya. Ia mengatakan, selama empat malam di lokasi yang berbeda di Kecamatan Bangko, pihaknya memutarkan film Laskar Pelangi dan Naga Bonar Jadi 2. Sebelum film diputar disampaikan terlebih dahulu informasi sosialisasi selama lebih kurang tujuh menit. Menurut dia, perhatian masyarakat terhadap informasi itu juga cukup besar bahkan mereka menjadi tahu bahwa tidak bisa sembarangan membangun pemukiman di areal ladang minyak ataupun berlalu lalang di jalan raya. "Usai menonton informasi itu baru mereka tahu ada bahaya yang mengancam jika sembarangan membangun rumah di areal bekas sumur minyak ataupun melintas dijalan raya," katanya. Edy yang juga rajin membuat film dokumenter mengatakan, masyarakat yang datang tidak hanya kalangan muda juga orang tua dan anak-anak. Bahkan mereka dengan mudah mencerna informasi tentang sosialisasi yang disampaikan sebelum film sesungguhnya diputar.