Riau Optimalkan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

id riau optimalkan, pelayanan terpadu, satu pintu

Riau Optimalkan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Oleh Diana Syafni Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pemerintah Provinsi Riau melalui Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Riau terus optimalkan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) sebagai wujud peningkatan kinerja pemerintah untuk mempermudah akses pelayan kepada masyarakat. Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan melalui PTSP ini, diharapkan segala kemudahan dapat diperoleh masyarakat, investor maupun pelaku usaha. Hal demikian disampaikannya demi terwujudnya pelayanan prima dengan didorong sistem pelayanan yang transparansi berbasis teknologi. Andi Rachman, begitu pria ini akrap disapa mengatakan pelayanan perizinan juga dengan sasaran para pelaku usaha maupun investor yang melirik potensi investasi di kawasan tersebut. Dia optimistis, banyaknya investasi yang masuk sejalan dengan pemerataan ekonomi dalam menurunkan tingkat pengangguran dengan terbukanya lapangan kerja di tengah perlambatan perekonomian masyarakat akibat melemahnya dua komoditas andalan Riau yakni perkebunan dan migas. Hal ini juga berdampak pada berkurangnya Dana Bagi Hasil (DBH) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD). "Pada 2015 lalu, APBD yang hanya mencapai 68 persen bukanlah suatu skenario yang dibuat-buat. Sebagai evaluasi di 2016 ini segala ketertinggalangan patut dikejar," kata Andi Rachman. Sebagai evaluasi di 2016 ini, kata Andi, pertumbuhan ekonomi patut dikejar dengan berbagai langkah strategis yang terus didorong. Salah satunya menggaet investasi baik skala Penamam Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) ke Bumi Melayu itu. Saat ini PTSP telah melayani berbagai macam investasi diantaranya Izin Penanaman Modal, Izin Usaha Perubahan, Izin usaha Perluasan. Keterbukaan informasi juga terus didorong Pemprov setempat dengan merilis Riau Go IT, penerapan teknologi tersebut juga dimaksudkan dalam mempermudah pelayan perizinan, melaui website bp2t.riau.go.id. Melalui website ini permohonan untuk memperoleh perizinan atau non perizinan dinilai efisien dan transparan selain memiliki keunggulan sangat cepat, mudah, bebas dari biaya tidak resmi, dan memiliki kepastian hukum serta pelayanannya yang profesional. Di sisi lain, Pemerintah pusat sebelumnya memutuskan untuk membentuk task force atau satuan tugas untuk mengawal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di tingkat pusat dan daerah dengan fokus di 10 provinsi penyumbang investasi terbesar di Indonesia saat ini. Pengawalan investasi diharapkan dapat mengurai permasalahan yang selama ini dialami investor saat menanamkan modal, sehingga dapat mendorong peningkatan investasi untuk menggerakan pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, Kepala Badan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Riau Evarefita mengatakan ada poin penting yang ditekankannya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yakni kualitas sumber daya manusia (SDM) yang responsif dan ramah dalam rangka percepatan pelayanan perizinan dengan menggunakan teknologi secara online. Dikatakan Evarefita, dengan menggalakkan motto ceria, BP2T Provinsi Riau memberikan pelayanan yang cepat, efisien, responsif, intensif dan akuntabel sehingga penerima layanan akan merasakan layanan yang menyenangkan. "Secara Harfiah ceria memiliki arti cerah dan berseri-seri, maka diharapkan penerima layanan dan pemberi layanan di BP2T Provinsi Riau akan merasakan layanan yang menyenangkan," kata dia. Dinilainya, dengan melekatnya karakteristik pemberi layanan yang ramah serta cepat tanggap dalam merespon penerima layanan, diharapkannya akan mencover semua keluhan dan kebutuhan penerima layanan. Pada 2015 lalu, BP2T memperoleh angka 82,25 dengan hasil kategori mutu pelayanan yang bernilai A (sangat baik) yang merupakan hasil survei kepuasan masyarakat sebagai penggunan layanan dan kualitas dan pengukur kualitas penyelenggaraan pelayanan publik di BP2T. (Adv)