Golkar Kampar Tetapkan Calonbup Tunggu Musda Selesai
Bangkinang Kota (Antarariau.com) - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Kabupaten Kampar menentukan siapa Bakal Calon Bupati Kampar yang akan diusung menjadi cabup periode 2017-2022 menunggu keputusan pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) yang rencananya dilaksanakan pada Minggu (28/8) di Labersa Hotel.
"Ada dua kandidat Ketua DPD II Partai Golkar Kampar yang akan maju memperebutkan jabatan ketua yakni Anggota DPRD Provinsi Riau, H Masnur SH dan Sekretaris Golkar Eka Suma Hamid," kata Ketua DPD Partai Golkar Kampar, Ahmad Fikri, S.Ag.
Dia katakan, pelaksanaan Musda sudah berapa kali tertunda, maka DPD II Golkar Kampar harus menjalankan amanah dan Surat Edaran dari Dewan Pimpinanan Pusat (DPP) sudah keluar yang instruksinya seluruh DPD I dan II yang belum harus segera melaksanakan pergantian jabatan Ketua dan membentuk kepengurusan baru, "Insya Allah Minggu (28/8) dilaksanakan Musda di Labersa Hotel," kata Ongah sapaan akrab suami Yusnelli ini.
Sementara Ahmad Fikri sendiri yang saat ini juga menjabat Ketua DPRD Kabupaten Kampar menyatakan dengan tegas dirinya tidak ikut bersaing memperebutkan jabatan ketua.
"Saya tidak akan turut dalam persaingan itu, karena sudah ada yang senior dan yunior maju, bagi saya yang sangat penting bukan untuk memperebutkan kekuasaan tetapi bagaimana Golkar Kampar dapat dibesarkan bersama, kedepannya lebih solid menjaga kebersamaan dan kekompakan," kata dia.
Siapa yang memiliki pekuang diantara kedua kandidat itu, Fikri menyebutkan, keduanya memilki peluang, tinggal tergantung suara seluruh peserta dan masing-masing Pimpinan Anak Cabang (PAC) pada hasil Musda nanti.
"Saya tidak punya beban pikiran mengapa tidak maju, yang jelas Golkar memiliki komitmen bagaimana melihat kemajuan partai ke depannya nanti, sehingga seluruh peserta Musda dapat memiliki penilaian terbaik untuk menjaga kekompakan dan kebersamaan dalam membesarkan partai, bukan untuk gagah-gagahan, apalagi agenda politik ke depan banyak yang harus dilaksanakan seperti Pemilihan Bupati dan Gubernur serta Presiden," ujarnya.
Dia sebutkan bahwa dalam pelaksanaan Musda, uang tidak menjadi pedoman untuk menentukan kemenangan kandidat, yang sangat penting figur yang bisa fokus membesarkan partai, "Orang yang banyak uang tetapi tidak punya perhatian atau tidak fokus membesarkan partai percuma, lebih baik orang yang tidak punya uang, tapi bisa mencari uang untuk membesarkan partai bersama-sama dan akan lebih baik memiliki kriteria kedua-duanya," ujarnya.
Fikri menjelaskan selepas Musda, Golkar baru menentukan sikap siapa balonbup yang akan diusung mengikuti Pilkada Kakpar Februari mendatang, "Tunggu Musda selesai dan apa dan siapa keputusan DPP itu yang kita laksanakan, mudah-mudahan tidak ada halangan dalam minggu ini sudah diketahui siapa orangnya," terangnya.