BPS Prediksi Inflasi Riau Terkendali Selama Ramadan, Harga Masih Stabil

id bps prediksi, inflasi riau, terkendali selama, ramadan harga, masih stabil

BPS Prediksi Inflasi Riau Terkendali Selama Ramadan, Harga Masih Stabil

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Riau, Mawardi Arsad memprediksi inflasi di Riau sepanjang Mei 2016 hingga awal Juni 2016 atau selama bulan Ramadan 1437 Hijriah akan terkendali.

"Artinya harga sejumlah barang kebutuhan pokok terkendali dengan baik dan tidak liar ditandai dengan harga cabai turun 0,20 persen diikuti harga beras yang masih stabil, sedang sayuran mengalami penurunan," kata Mawardi Arsad dalam keterangan di Pekanbaru, Senin.

Menurut dia, pada Mei 2016 terindikasi ekspektasi konsumen tinggi, namun demikian awal Juni 2016 inflasi diprediksi terkendali karena seluruh Indonesia juga mengalami penurunan.

Ia mengatakan, selain cabai merah, penurunan harga barang lainnya diikuti oleh harga bawang merah serta buncis dan beras yang masih stabil dibandingkan pada bulan sebelumnya.

"Kendati Riau merupakan daerah konsumen murni terbukti 67 persen lebih pasokan beras didatangkan dari provinsi tentangga seperti Sumut, Sumbar, Jakarta dan Malaysia, namun harga beras di Pekanbaru, masih stabil," katanya.

Sementara itu, inflasi Riau --pada Mei 2016 sebesar 0,20 persen-- itu terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada lima kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,58 persen, diikuti kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,46 persen, kelompok sandang sebesar 0,36 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,09 persen, serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,02 persen.

Sedangkan dua kelompok pengeluaran mengalami penurunan indeks harga atau deflasi, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,12 persen, dan kelompok bahan makanan sebesar 0,02 persen.

"Komoditas yang memberikan andil terjadinya inflasi di Riau antara lain daging ayam ras, angkutan udara, gula pasir, santan jadi, rokok kretek, jengkol, minyak goreng, emas perhiasan, petai, tomat sayur, sepeda motor, telur ayam ras, nasi dengan lauk, ayam hidup, mobil, dan lain sebagainya," katanya.