Punya Anak Bibir Sumbing? RSUD Pekanbaru Gratiskan Operasi

id punya, anak bibir, sumbing rsud, pekanbaru gratiskan operasi

 Punya Anak Bibir Sumbing? RSUD Pekanbaru Gratiskan Operasi

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Aksi sosial digelar Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad, Pekanbaru dengan memberikan pelayanan operasi bibir sumbing dan langit-langit mulut gratis sebagai bagian dari kegiatan bakti sosial dalam rangka memperingati HUT RSUD ke 40.

"Total yang sudah mendaftar ada 43 orang dan Rabu (11/5) ini sebanyak 13 orang akan dilakukan operasi bibir sumbing dan langit-langit gratis," kata Direktur Utama RSUD Arifin Ahmad Nuzelly Husnedi saat jumpa pers di Pekanbaru, Rabu.

Ia menjelaskan peserta berasal dari 12 kabupaten/kota se-Provinsi Riau dan kegiatan tersebut juga bekerja sama dengan Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial ( BKKKS ) Provinsi Riau, Perhimpunan Spesialis Bedah Plastik dan Estetik Indonesia(PERAPI) dan Tim Penggerak PKK Provinsi Riau.

"Dari 43 orang yang mendaftar masih berkemungkinan bertambah jumlahnya," katanya pula.

Tujuan kegiatan tersebut, kata dia, untuk meningkatkan jaminan kesehatan masyarakat yang kurang mampu sehingga berdampak pada kualitas hidup peserta kemudian hari.

"Karena di Provinsi Riau sendiri masih banyak penderita bibir sumbing maupun celah langit, kami ingin menuntaskan," ujarnya menambahkan.

Dokter bedah plastik RSUD Arifin Ahmad Gusman Ahmad Pamungkas menjelaskan kategori pasien yang mengikuti operasi mulai dari umur 3 bulan dengan berat badan minimal lima kilogram sedangkan untuk operasi langit-langit sebaiknya sebelum usia 1,5 tahun.

"Tahapannya kalau diurutkan yang wajib itu dua kali yakni satu operasi bibir yang kedua operasi langit-langit namun sampai umur 17 tahun ada yang sampai tujuh kali operasi," ujarnya.

Ia menjelaskan penyebab dari bibir sumbing sendiri belum tahu secara pasti, hal tersebut bisa disebakan oleh kekurangan nutrisi saat dalam kandungan, atau pemakaian obat-obatan ataupun faktor lainnya.

"Intinya kalau penyebab utamanya kita belum tahu, sekarang ini bagaimana kita bisa membantu meringankan beban pasien tersebut dari yang cacat kita usahakan kembali mendekati normal," katanya.