Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan migrasi menjadi salah satu penyebab meningkatnya persentase pengangguran terbuka di daerah setempat.
"Persentase pengangguran terbuka di 2015 yaitu 7.83 persen meningkat dari tahun sebelumnya, salah satu yang menjadi faktornya adalah tingginya pertumbuhan penduduk akibat migrasi ke Riau," kata Arsyadjuliandi Rachman di Pekanbaru, Senin.
Dikatakannya pertumbuhan penduduk yang tinggi menyebabkan ketersediaan lapangan kerja terbatas di daerah setempat. Meningkatnya pengangguran terbuka Riau disebabkan migrasi akibat provinsi tersebut masih menjadi daya tarik tinggi bagi para pencari kerja yang datang dari berbagai daerah tetangga.
Data yang diperoleh dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Riau, jumlah pengangguran terbuka di 2015 yaitu 217.053 jiwa meningkat dari tahun sebelumnya (2014) yakni 176.762 jiwa.
Pemerintah Provinsi Riau, kata dia, berupaya untuk menurunkan persentase pengangguran terbuka di 2017 menjadi 4.21 persen.
Dikatakannya upaya tersebut dengan memperkuat lapangan kerja melalui pengembangan parawisata, dana desa, industri juga memperluas lapangan kerja melalui industri kecil dan padat karya.
"Selain faktor migrasi juga disebabkan rendahnya harga dari sektor andalan kita seperti harga migas dan perkebunan sawit dan CPO," tuturnya.
Menurutnya Arah kebijakan pembangunan provinsi Riau tak lagi berfokus pada sektor migas. Karena sejak jatuhnya harga migas dalam pasar internasional, Riau mengalami penurunan ekonomi yang cukup terasa.
Sehingga melemahnya perekonomian di Riau juga selaras dengan peningkatan pengangguran di bumi lancang kuning itu.
Jadi Daya Tarik Provinsi Tetangga, Akibatnya Pengangguran di Riau Meningkat
