Bupati : Penyuluh Harus Turut Bimbing Petani RTMPE

id bupati , penyuluh harus, turut bimbing, petani rtmpe

Bupati : Penyuluh Harus Turut Bimbing Petani RTMPE

Kampar, (Antarariau.com) - Bupati Kampar H Jefry Noer SH mengimbau agar penyuluh harus turut bimbing petani untuk membagi ilmu agar sesuai dengan pilot project RTMPE.

”Penyuluh yang ada di sini baik penyuluh pertanian, perikanan maupun ketahanan pangan harus turun membantu petani untuk membagi ilmu agar sesuai dengan pilot project RTMPE yang ada di Kubang Jaya, agar hasilnya maksimal,”ujar Jefry Noer.

Saat meninjau di Desa Sendayan lokasi milik masyarakat yang akan dibuat menjadi lahan rumah tangga mandiri pangan dan energy (RTMPE). Ada 4 lokasi lahan yang ditinjau Bupati dan rombongan.

Di lokasi tersebut, pada Kamis (7/1), Jefry memberikan pengarahan kepada masyarakat dan petani yang hadir. Turut hadir para Kepala Dinas, Camat dan Kepala Desa setempat.

Salah satu lahan yang ditinjau milik petani yang telah lulus mengikuti pelatihan pertanian di P4S Kubang Jaya itu telah memiliki beberapa ekor sapi. Namun di lokasi tersebut belum ada pengelolaan yang baik karena masih melepas sapinya di area sekitar kandang dan belum memiliki pengolahan limbah padat maupun limbah cair dari urine sapi serta belum dioptimalkan sebagai penggunaan bahan baku biogas.

Melihat hal tersebut, Jefry langsung memanggil Kepala Dinas Peternakan dan mempertanyakan kendala yang dialami petani di Desa Sendayan.

Jefry meminta lahan yang digunakan harus dibersihkan namun tumbuhan yang produktif seperti durian agar tidak ikut ditebang. Kelompok Tani Sendayan jaya mengaku saat ini anggotanya telah mempersiapkan lahan yang akan diolah menjadi RTMPE. Kelompok tani ini masih memiliki masalah dengan modal dan pendanaan karena dari beberapa proposal pengajuan dana yang diajukan asal Desa Sendayan ternyata hanya 5 orang yang layak mendapatkan bantuan pinjaman bank dan 1 orang yang dananya telah dicairkan.

Dari 4 lokasi yang ditinjau bupati, salah satu petani yang beruntung dikunjungi Bupati adalah pak Amat yang lulus tahun lalu. Setelah mengikuti pelatihan selama dua pekan di P4S Kubang Jaya, di halaman belakang rumahnya yang telah dibangun kandang sapi, namun masih dalam tahap proses pembuatan. Begitu juga dengan kandang ayamnya, walaupun sudah mendapatkan pinjaman sebesar Rp20 juta namun dirinya mengaku baru menggunakan dana pinjaman itu sebesar Rp10 juta untuk membeli bahan pembuatan kandang. Lelaki yang sehari – hari berkebun sayur ini terinspirasi setelah mendapatkan pelatihan dan berniat menjadi petani sukses dengan membangun RTMPE.

Pimpinan Bank Riau Kepri Cabang Bangkinang Restu yang ikut mendampingi Bupati menjelaskan bahwa untuk sementara ini ada beberapa yang belum dapat di masukkan ke dalam daftar proposal yang disetujui peminjamannya. Beberapa kendalanya, dikarenakan masih ada keterikatan angsuran pinjaman di bank lain atau tidak lulus BI checking.

Untuk itu, ketika meninjau salah satu lokasi masyarakat yang akan membangun kawasan RTMPE di belakang rumahnya, Jefry meminta pihak bank juga ikut melakukan control di lapangan agar dana yang akan dicairkan digunakan sesuai dengan peruntukanya.

“Bank juga hendaknya mengontrol di lapangan, agar penggunaan dana tepat, jangan sampai mereka khilaf melihat uang pinjaman ini,”ujar Jefry.

Selain itu, Jefry meminta penyuluh di lapangan lebih meningkatkan peran sertanya serta ketika bank telah mengeluarkan SP3K plafon maka harus ada rekom dari penyuluh atas apa yang telah diselesaikan dari dana pinjaman yang telah dicairkan. Kemudian, petani agar mengerjakan secara bertahap. “Ada ayam ya teruskan pelihara ayamnya. Ada ikan, teruskan pemeliharaan ikannya sembari membenahi yang lain jangan hanya duduk diam menunggu dana pinjaman cair,”ungkap Jefry. (adv)

Pewarta :
Editor: Netty Mindrayani
COPYRIGHT © ANTARA 2016