Pemilik Usaha Kue dan Kerajinan Khas Kuansing Dapatkan Pembinaan Diskopindag

id pemilik usaha, kue dan, kerajinan khas, kuansing dapatkan, pembinaan diskopindag

Pemilik Usaha Kue dan Kerajinan Khas Kuansing Dapatkan Pembinaan Diskopindag

Kuantan Singingi,(Antarariau.com) - Sejumlah pemilik usaha kue dan kerajinan khas daerah di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau diberikan pelatihan dan pembinaan khusus agar bisa berkembang dengan baik.

"Ada mencapai 20 pemilik usaha telah diberikan pelatihan khusus," kata Kepala Dinas Koperasi Perdagangan dan Industri (Diskopindag) Kuantan singingi (Kuansing) Tarmis di Teluk Kuantan, Senin.

Ia mengatakan, sebenarnya ada mencapai ratusan pemilik usaha seperti kue, minuman dan asesories khas daerah di Kuansing, hanya saja ada yang sudah berkembang dan sebahagian masih kekurangan modal dan masih bersifat manajemen tradisional.

Pemilik usaha sulit untuk memasarkan produksinya karena keterbatasan pengetahuan serata jaringan usaha, misalnya untuk dipasarkan ke sejumlah toko, minimarket biasanya ada persyaratan khusus agar bisa diterima membantu ikut memperjual - belikan hasilnya.

"Misalnya perlu lebel halal, adanya izin usaha hal ini masih sedikit usaha rumah tangga yang memiliki persyaratan itu," sebutnya.

Pihak Diskopindag telah menghimbau agar pemilik usaha melengkapi apa yang diminta, setidaknya mengerti kualitas produk maupun kebersihan lingkungan produksi karena sebaghaian besar pemilik supermarket ingin turun langsung ke lokasi tempat usaha jika ingin masuk kedalam jaringan penjualan besar.

Karena itu sebutnya, sejumlah pemilik usaha industri kecil, rumah tangga diberikan pelatihan khusus namun tetap bergantian sesuai kemampuan anggaran daerah dengan harapan setelah ikut bimbingan apa yang didapat bisa diterapkan diushan yang dimiliki.

Kue yang masuk dalam penjualan tinggat besar misalnya bolu, roti, krifik ubi dan kue pia serta sagu namun ada produksi khas daerah yang sudah pernah ikut pameran seperti madu Kuansing, kerajinan tangan asesories jalur mini hal ini sangat membanggakan.

"Namun jika dibandingkan dengan produksi daerah lain, Kuansing masih dinilia terlalu mahal setiap unit yang dijual," ujarnya.

Karena itu, bagaiman memproduksi besar dengan harga yang terjangkau sehingga daerah lain mampu untuk membelinya sebagai oleh-oleh khas daerah hal inilah menjadi pertimbangan khusus upaya pemerintah daerah ikut membantu pengrajin di daerah. (ADV)