Potensi Kebakaran Tinggi, Bengkalis dan Meranti Tetapkan Status Siaga Darurat

id potensi kebakaran, tinggi bengkalis, dan meranti, tetapkan status, siaga darurat

Potensi Kebakaran Tinggi, Bengkalis dan Meranti Tetapkan Status Siaga Darurat

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dua daerah di pesisir Provinsi Riau, Kabupaten Kepulauan Meranti dan Bengkalis, menetapkan status siaga darurat kebakaran lahan dan hutan karena potensi kebakaran yang tinggi membutuhkan tindakan penanggulangan secepatnya.

"Saya baru menerima kabar secara lisan bahwa Pemerintah Kabupaten Bengkalis dan Kepulauan Meranti telah menetapkan status siaga darurat kebakaran. Kami menunggu surat keputusannya dikirimkan pada hari ini," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edward Sanger, di Pekanbaru, Senin.

Ia mengatakan kawasan pesisir Riau memang mengalami curah hujan yang rendah dan cenderung kering. Hal tersebut mengakibatkan beberapa titik api kebakaran ditemukan sejak pekan keempat Februari.

Edward mengapresiasi langkah cepat yang diambil pemerintah di dua kabupaten tersebut. Dengan begitu, langkah pencegahan dan penanggulangan bisa dilakukan secara cepat serta terkoordinasi dengan BPBD Riau. "Kami mengapresiasi tindakan cepat ini sehingga langkah-langkah yang bisa kita lakukan bersama untuk pencegahan dan penanggulangan akan lebih gampang," ujarnya.

Bupati Bengkalis Amril Mukminin memerintahkan jajarannya dan pihak perusahaan untuk merespon dengan cepat untuk memadamkan titik api Kahutla yang muncul. Ia mengatakan mendapat informasi terdapat sejumlah titik api muncul dalam beberapa hari terakhir, baik di lahan kosong maupun di lahan perkebunan.

"Untuk lahan perkebunan, terjadi kebakaran lahan hutan tanaman industri milik PT Satria Perkasa Agung di Desa Bukit Kerikil, Kecamatan Bukit Batu serta lahan kebun sawit milik PT Surya Dumai di Desa Sungai Linau, Siak Kecil," kata Amril.

Ia menginstruksikan kepada perusahaan yang ada di daerah tersebut untuk ikut bahu membahu memadamkannya, bukan saja titik api yang ada di lahan konsesi tetapi juga jika terjadi kebakaran di sekitar lahan konsesi mereka.

Selain itu, dari data yang didapat, Amril mengatakan kebakaran lahan dan hutan juga terjadi di Desa Teluk Lecah Kecamatan Rupat pada lahan kosong milik warga setempat. "Untuk Karlahut di Teluk Lecah ini, kami sudah tugaskan SKPD terkait bersama pemerintah kecamatan dan desa serta pihak terkait lainnya untuk segera melakukan pemadaman dan melakukan upaya pencegahan agar tidak terjadi kembali," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru Sugarin, mengatakan dari citra satelit Terra dan Aqua yang terbarui pada 29 Februari pukul 16.00 WIB, menunjukan ada dua titik panas (hotspot) di Riau. "Keduanya di Kabupaten Bengkalis," kata Sugarin.

Ia mengatakan wilayah Riau bagian utara atau di daerah pesisir sangat minim hujan sehingga potensi kebakaran cukup tinggi. Potensi hujan dengan intensitas ringan tidak merata hanya terjadi di wilayah Riau bagian barat, tengah dan selatan pada sore dan malam hari.