Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pemerintah Provinsi Riau mencatat tidak kurang dari Rp70 triliun nilai invetasi di provinsi itu seharusnya sudah ditanamkan, tetapi menjadi terhambat gara-gara Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRWP) belum disahkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Pelaksana Tugas Sekretaris Provinsi Riau M Yafiz di Pekanbaru, Jumat, mengatakan, nilai investasi puluhan triliun rupiah tersebut masih tertahan masuk ke Riau, akibat keinginan sejumlah daerah belum diakomodir pemerintah pusat.
"Pembangunan telah kita lakukan, namun investasi jadi terhambat karena persoalan RTRWP ini belum juga selesai," terangnya.
Menurut dia, beberapa kawasan strategis rencananya akan dikembangkan seperti Pelabuhan Dumai di Kota Dumai, Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Buton di Kabupaten Siak dan Kawasan Industri Pelabuhan Kuala Enok di Kabupaten Indragiri Hilir.
Investor, kata Yafiz, sangat meminati kawasan industri dekat pelabuhan seperti di Kota Dumai berbatasan dengan Selat Malaka dan neger jiran Malaysia.
Pemprov mencatat nilai investasi tertahan dan belum ditanam pada kawasan merupakan wilayah pintu gerbang ekspor minyak sawit mentah (CPO) tersebut mencapai Rp20 triliun lebih.
Data pihaknya tahun 2015, pencapaian realisasi investasi di Riau hanya Rp11 triliun atau tidak capai target yang ditetapkan Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebesar Rp18,5 triliun.
"Jika masalah RTRWP ini tuntas, maka semua akan jadi bagus. Kita berharap secepatnya selesai karena RTRW ini sangat pengaruhi pembangunan di Riau," ucap Yafiz.
Tidak Kurang Rp70 Triliun Investasi Terhambat di Riau Gara-Gara RTRWP
