Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pemerintah Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, membentuk tim khusus guna mengkaji penyebab mundurnya delapan kepala Puskesmas dari jabatannya.
"Wali kota sudah memerintahkan tim dibentuk yang terdiri dari inspektorat, BKD dan diketuai Sekda," ungkap Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, M Noer di Pekanbaru, Selasa.
M Noer menjelaskan, tim mulai melakukan penelitian baik internal maupun eksternal Puskesmas, pimpinannya termasuk kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menaungi, yakni Dinas Kesehatan.
"Tim akan melihat bagaimana aspek unsur pimpinan Puskesmas selama ini, kinerjanya hingga menyangkut pelayanan," katanya.
Ia berharap dengan kajian maka diperoleh akar penyebab pengajuan pengunduran diri secara bersama tersebut.
Diakui M Noer sejauh ini alasan delapan kepala Puskesmas mundur masih normatif. "Dari surat pengajuan, mereka mundur karena ingin fokus pada jenjang karir dokternya," kata Noer.
Namun demikian, M Noer mengimbau kasus ini tidak mempengaruhi kinerja karyawan Puskesmas khususnya pelayanan karena tidak ada sangkut pautnya kemunduran pimpinan dengan SOP. "Jangan ada yang ikut-ikutan," tegasnya.
Ada delapan kepala puskesmas telah melayangkan surat pengunduran diri kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Pekanbaru.
Dengan berbagai alasan kesehatan dan ingin fokus menjadi dokter, mereka melayangkan surat pengunduran diri.
Rozie mengaku kecewa dengan sikap kepala Puskesmas karena akan mengganggu pelayanan. Namun ia maklum karena karena mereka sudah sportif untuk mengundurkan diri.
Adapun Kepala Puskesmas yang mengajukan pengunduran diri adalah Kepala Puskesmas Umban Sari, Sail, Rejosari, Limapuluh, Langsat, Sidomulyo Rawat Jalan, Simpang Baru dan Garuda.