Punya SKT Hingga 2018, Kejati Riau Pantau Gafatar Dumai

id punya skt, hingga 2018, kejati riau, pantau gafatar dumai

Punya SKT Hingga 2018, Kejati Riau Pantau Gafatar Dumai

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kejaksaan Tinggi Riau menurunkan intelijen untuk memantau organisasi Gerakan Fajar Nusantara atau Gafatar setelah ditemukan bahwa organisasi terlarang tersebut terdaftar di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Dumai hingga 2018.

"Dari hasil pemantauan kita, organisasi (Gafatar) ini di Dumai masih terdaftar hingga 2018. Hal itu berdasarkan SKT (Surat Keterangan Terdaftar,) di Kesbangpol Kota Dumai," kata Kepala Seksi II Bidang Intelijen Kejaksaan Tinggi Riau, Deni Anteng Prakoso di Pekanbaru, Kamis.

Meski begitu, secara khusus Deni meyakini kalau organisasi tersebut tidak aktif melakukan kegiatan keorganisasian. "Kita sudah melakukan pemantauan ke sana. Organisasi ini tidak eksis lagi. Tidak ada lagi melakukan kegiatan keorganisasian. Sehingga kondusifitas Kota Dumai masih terjaga," lanjutnya.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa hasil pemantauan secara umum kegiatan keorganisasian Gafatar di Riau tidak berjalan lagi. "Kami juga pantau sekretariat Gafatar di Jalan Arifin Ahmad Pekanbaru. Di sana juga tak ada lagi kegiatan keorganisasiannya," tukasnya.

Sementara itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar kembali menerima terkait akan dipulangkannya13 eks Gafatar asal Riau yang direncanakan pada Jumat besok (29/1).

Sebelumnya Dinas Sosial Provinsi Riau saat ini tengah berusaha memulangkan 13 eks anggota Gafatar dari Jakarta ke Riau. Ke 13 anggota eks Gafatar itu awalnya merupakan bagian dari rombongan yang dipulangkan dari Kalimantan Barat ke Jakarta.

Kepala Dinsos Riau, Syarifuddin di Pekanbaru, mengatakan ke 13 orang itu selanjutnya akan ditempatkan ke Rumah Persinggahan Trauma Center (RPTC) Dinsos Riau. Di sana, lanjut dia, eks anggota Gafatar akan diberikan pembekalan oleh tim RPTC.

"Sudah ada timnya seperti dari rohaniawan dan psikososialnya.Tapi itu hanya sementara karena dalam kaitan ini kabupaten yang bertanggungjawab akan dikembalikan ke asalnya. sekarang kita tidak tahu 13 orang ini dari mana," ujarnya.