Polresta Pekanbaru Minta Maaf Atas Pengeroyokan Wartawan

id polresta pekanbaru, minta maaf, atas pengeroyokan wartawan

Polresta Pekanbaru Minta Maaf Atas Pengeroyokan Wartawan

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kepolisian Resort Kota Pekanbaru menyampaikan permohonan minta maaf atas pengeroyokan yang dilakukan personel unit sabhara kepada seorang wartawan bernama Zuhdi Febrianto di lokasi Kongres Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) XXIX di Gelanggang Olahraga Remaja, Sabtu.

"Zuhdi kita minta maaf, nanti segala biaya pengobatan akan ditanggung," kata Wakapolres Pekanbaru, AKBP Sugeng Putut Wicaksono saat menjenguk korban yang dirawat di Rumah Sakit Syafira Pekanbaru.

Dia mengatakan insiden pemukulan kepada wartawan itu terjadi karena anggotanya tengah dalam kondisi keletihan yang cukup berat karena belum tidur sejak Jumat malam (4/12), dalam mengamankan Kongres HMI. Alasan ini mungkin saja memicu kepolisian kehilangan sedikit kendali.

"Itu mereka tidak tidur dari kemarin malam. 12 hari ini (masa kongres HMI) memang melelahkan," tambahnya.

Meskipun begitu, lanjut dia, hal itu tetap tidak bisa dijadikan pembenaran apabila memang aksi pengeroyokan itu benar adanya. Karena hal ini tentunya juga merugikan citra kepolisian terlebih lagi beberapa hari yang lalu baru kejadian juga polisi menyerang Satpol PP.

"Tapi ini perlu dilihat bukan institusinya, tapi oknum-oknum yang berbuat," ujarnya.

Sementara itu, Pemimpin Redaksi dari media korban bekerja, Fachrur Rodzi mengatakan pihaknya saat ini masih menunggu kesembuhan dari Zuhdi. Dia mengatakan pihaknya sebagai warga negara yang mempunyai hak hukum akan melaporkan penganiayaan ini kepada pihak kepolisian.

"Semoga dua tiga hari sembuh, jika bisa Hari Senin (7/12) akan kita laporkan ke Polda Riau," ungkapnya.

Dia lebih lanjut mengatakan bahwa pihaknya mempunyai bukti visual dan mudah-mudahan bisa membantu pihak kepolisian dalam menemukan pelakunya. Pihaknya juga menggandeng Lembaga Bantuan Hukum Pers untuk disampaikan menurut proses hukum yang berlaku.

Fachrur Rodzi yang juga Ketua Aliansi Jurnalis Independen Pekanbaru ini menilai tindakan kepolisian tersebut sebagai tingkah laku bar-bar. Hal itu terlihat dimana hanya satu wartawan dipukul oleh puluhan polisi sengan sangat brutal.

pada peristiwa tersebut beberapa polisi melakukan konfrontasi dengan korban hingga terseret beberapa meter karena mendapat pukulan, tendangan, hingga tamparan rotan ke kepalanya hingga dia jatuh dan tak sadarkan diri. Zuhdi jatuh di tepi jalan hingga akhirnya ditolong oleh rekan jurnalis lainnya. Korban langsung dibawa ke RS Syafira Pekanbaru.