KTM Targetkan Produksi Gula Mulai Juni 2016

id ktm targetkan, produksi gula, mulai juni 2016

KTM Targetkan Produksi Gula Mulai Juni 2016

Lamongan, (Antarariau.com) - Pabrik gula berbahan baku tebu, PT Kebun Tebu Mas (KTM) di Lamongan, Jawa Timur, menargetkan mulai berproduksi secara komersial pada Juni 2016.

Direktur Operasional KTM Agus Susanto di lokasi pabrik, Desa Lamong Rejo, Kecamatan Ngimbang, Lamongan, Jatim, Senin, mengatakan selama tiga minggu pada September-Oktober 2015, pihaknya telah melakukan uji coba operasi pabrik.

"Selanjutnya, pada tahun depan, saat musim tebu pada Juni, kami akan mulai berproduksi secara komersial," katanya.

Menurut dia, pada 2016, pihaknya merencanakan penggilingan 10.000 "ton cane per day" (TCD) atau sedikit lebih kecil dari kapasitas pabrik 12.000 TCD.

Pada 2017, lanjutnya, KTM baru akan berproduksi dalam kapasitas penuh yakni 12.000 TCD atau setara 200.000 ton gula per tahun.

"Karena 2016 merupakan produksi perdana, kami targetkan 10.000 TCD dulu, baru 2017 bisa "full" produksi," ujarnya.

Selanjutnya, kata Agus, KTM juga tengah mempertimbangkan peningkatan kapasitas pabrik hingga dua kali lipat yakni 25.000 TCD atau setara 300.000 ton gula per tahun setelah melihat realisasi produksi pada 2017.

Ia mengatakan, kalau kapasitas 12.000 TCD memerlukan areal tebu seluas 12.000 ha, maka dengan volume 25.000 TCD, membutuhkan 25.000 ha.

"Kami sudah menjalin kemitraan dengan petani tebu di Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Gresik, hingga Blitar," ujarnya.

Saat ini, lanjutnya, Indonesia masih mengimpor sekitar tiga juta ton gula, sehingga membutuhkan 10 pabrik gula dengan kapasitas 300.000 per pabrik agar mencapai swasembada gula.

Agus juga mengatakan, pihaknya melakukan terobosan agar petani tertarik menanam tebu, sekaligus meningkatkan kesejahteraannya.

"Kami melakukan kerja sama yang transparan yakni petani langsung sudah tahu pendapatannya saat tebu ditimbang," katanya.

Pada skema dengan pabrik gula lainnya, petani baru mengetahui pendapatannya setelah dua minggu.

"Pola yang kami terapkan ini lebih disukai petani karena lebih menguntungkan bagi mereka," katanya.

Terobosan lainnya, lanjut Agus, pihaknya akan memberdayakan petani melalui pemberian bibit yang berkualitas dan penyuluhan dari petugas yang ahli pertebuan.

KTM yang menelan investasi 390 juta dolar AS akan memproduksi gula mentah, kristal putih, dan rafinasi.

Pabrik gula di Lamongan merupakan yang kedua setelah investor yang sama membangun di Lampung melalui PT Sugar Labinta berkapasitas 540.000 ton gula rafinasi per tahun.

Berbeda dengan KTM yang berbasis baku tebu, Labinta berbahan baku gula mentah (raw sugar).

Sugar Labinta memproduksi gula rafinasi dengan merek Sugar R1 untuk memenuhi industri makanan dan minuman.