New York, (Antarariau.com) - Amerika Serikat dan Uni Eropa Minggu waktu AS mengambil langkah resmi yang akan mencabut sanksi kepada Iran begitu Iran memenuhi kondisi-kondisi yang melekat pada kesepakatan program nuklir dengan negara besar.
Langkah legal ini memang tidak otomatif berlaku, namun memperkuat proser yang telah dimilai dari kesepakatan yang dicapai Juli lalu yang mengakhiri sanksi kepada Iran dengan imbalan negara itu meninggalkan program nuklir yang dicurigai Barat sedang mengembangkan senjata nuklir.
Iran kini harus mau membuktikan kepada Badan Energi Atom Internasional (IAEA) bahwa mereka telah membatasi program nuklirnya seperti telah dijanjikan yang menurut Barat memerlukan waktu paling sedikit dua bulan.
Minggu itu adalah hari adopsi untuk kesepatan yang dicapai di Wina oleh Iran, AS, Inggris, Prancis, Jerman, Rusia dan Tiongkok itu, serta kemudian diperkuat PBB 90 hari lalu.
Uni Eropa telah membuat kerangka legislatif untuk pencabutan semua sansi ekonomi dan keuangan kepada Iran dengan menerbitkan dokumen-dokumen pada laman resminya.
Di Washington, Presiden Barack Obama memerintahkan menteri luar negeri, menteri keuangan, menteri perdagangan dan menteri energi untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam merealisasikan komitmen AS berkenaan dengan perjanjian nuklir Iran.
"Hari ini menandai tonggak penting ke arah mencegah Iran menguasai senjata nuklir dan memastikan program nuklirnya eksklusif untuk perdamaian," kata Obama seperti dikutip Reuters.
Iran sendiri telah mengundang-undangkan semua klausa dalam kesepakatan nuklir itu pada 14 Oktober.
Berita Lainnya
Indonesia dan China perdalam kerja sama bidang investasi dan ketenagakerjaan
08 May 2024 11:10 WIB
Kemenag umumkan daftar penempatan hotel jamaah calon haji Indonesia di Makkah dan Madinah
07 May 2024 16:49 WIB
TNI AL siapkan 9 KRI untuk Latopslagab 2024 di Laut Jawa dan Laut Bali
07 May 2024 14:37 WIB
Presiden Mesir desak Israel dan Hamas untuk sepakati perjanjian gencatan senjata
07 May 2024 14:18 WIB
Para debutan bisa petik pengalaman berharga di Piala Thomas dan Uber
07 May 2024 12:14 WIB
PDI Perjuangan masih cermati peluang Anies Baswedan dan Ahok di Pilkada 2024
07 May 2024 10:11 WIB