Pekanbaru, (Antarariau.com) - Lima ekor gajah Sumatera jinak ikut terlibat dalam peringatan HUT Kemerdekaan ke-70 RI di Kabupaten Pelalawan, Riau, pada 17 Agustus.
"Suasana upacara jadi semarak karena saat penghormatan bendera, gajah-gajah jinak ini pun turut serta memberikan penghormatan dengan cara membungkuk dengan kaki menekuk sampai ke tanah," kata Humas WWF Program Riau, Syamsidar, kepada Antara di Pekanbaru, Rabu.
Lokasi upacara berada di SDN 003 Desa Lubuk Kembang Bunga Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau. Gajah Sumatera jinak tersebut terdiri dari empat ekor betina dewasa dan satu anak gajah dari tim Flying Squad WWF-Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau dan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP). Lubuk Kembang Bunga merupakan desa yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Tesso Nilo, yang merupakan habitat gajah Sumatera.
"Keterlibatan langsung gajah dalam upacara kemerdekaan RI ini merupakan bagian dari sosialisasi kepada masyarakat untuk peduli terhadap gajah dan habitatnya," ucap Syamsidar.
Upacara berjalan khidmat dan unik karena komandan upacara memasuki lapangan dengan mengendarai seekor gajah jinak bernama Ria, yang merupakan anggota dari Tim Flying Squad.
Selain itu, pembina upacara yang dipimpin oleh Kepala Desa Lubuk Kembang Bunga, Chairus Slamet, juga diantarkan menuju podium upacara dengan menaiki gajah.
Syamsidar mengatakan gagasan mengikutsertakan gajah dalam upacara ini berawal dari keinginan masyarakat Desa Lubuk Kembang Bunga agar gajah Flying Squad dapat berpartisipasi memeriahkan HUT kemerdekaan RI di desa itu, untuk mengenalkan gajah lebih dekat kepada masyarakat. Gagasan ini kemudian berkembang dengan mengikutsertakan gajah jinak dalam rangkaian upacara.
Gajah Ria, salah satu anggota Flying Squad WWF-BBKSDA Riau terpilih untuk bertugas mengantarkan komandan upacara dan pembina upacara dalam rangkaian upacara tersebut. Bahkan, Tino anak gajah dari Ria yang berumur dua tahun, turut serta mengiringi induknya bertugas.
Upacara tersebut yang diikuti oleh elemen masyarakat Desa Lubuk Kembang Bunga, pemerintah desa, tokoh adat, tokoh masyarakat, siswa-siswi dari TK hingga SLTP. "Kehadiran gajah di tengah-tengah masyarakat menjadi media untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melindungi gajah Sumatera yang terancam punah," katanya.
Di akhir kegiatan perayaan 17 Agustus di Desa Lubuk Kembang Bunga, beberapa anggota masyarakat memanfaatkan momen ini untuk berinteraksi langsung dengan para gajah Flying Squad. "Kami berterima kasih atas partisipasi gajah tim Flying Squad dan berharap ini bisa meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap gajah Sumatera," kata Kepala Desa Lubuk Kembang Bunga, Chairus Slamet.
Berita Lainnya
Gajah Sumatera ditemukan mati terseret arus sungai di Bali
17 December 2024 13:55 WIB
Keberlanjutan program konservasi gajah Sumatera, Hutama Karya siapkan 7000 bibit pohon pakan alami
28 November 2024 15:03 WIB
BKSDA catat masih ada 120 ekor gajah Sumatera yang hidup di TNBT Jambi
14 November 2024 16:48 WIB
Gajah sumatera lahir di TWA Buluh Cina
05 November 2024 16:35 WIB
Sengarun, gajah tertua yang tangani puluhan konflik di Riau
28 June 2024 15:21 WIB
Kabar gembira, anak gajah Sumatera lahir di Bengkalis
08 April 2024 20:47 WIB
Polisi periksa eksternal dan internal TNTN terkait matinya gajah Rahman
25 March 2024 22:59 WIB
Warga Pangkalan Kuras diserang gajah liar yang masuk kebun
24 March 2024 20:26 WIB