Tembilahan, Riau, (Antarariau.com) - Dari lima perusahaan di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau dan bergerak pada sektor hasil perkebunan terutama komoditas kelapa dan turunannya, hanya Pulau Sambu Grup yang memiliki kebun sendiri seluas 7.679,2 hektare (ha).
"Dari total 429 ribu Ha lebih, sekitar 80 persen diantaranya adalah milik petani atau masyarakat di daerah ini. Hanya sebagian kecil saja, perkelapaan di Inhil milik perusahaan yakni PT Pulau Sambu Grup, sedangkan yang lain tidak punya," papar Bupati Inhil, Muhammad Wardan di Tembilahan, Riau, Selasa.
Ia mengatakan, seluas 7.679, ha kebun kelapa dengan jenis hibrida dimiliki PT Riau Sakti United Plantation yang berada di Desa Pulau Burung, Kecamatan Pulau Burung dan memproduksi minyak kelapa, santan kelapa, kelapa parut kering dengan memperkerjakan karyawan lokal sekitar 6.000 orang.
Sedangkan dua grup usaha lain yang memproduksi buah kelapa dan turunannya tidak memiliki kebun sendiri seperti PT Pulau Sambu yang berada di Desa Kuala Enok, Kecamatan Enok, Inhil dan memproduksi minyak kelapa serta pelet bungkil kelapa.
Kemudian PT Pulau Sambu dengan lokasi di daerah Sungai Guntung, Kecamatan Kateman, Inhil yang memproduksi minyak kelapa, santan kelapa, air kelapa dalam kemasan dan kelapa parut kering.
"Wilayah Kateman atau lebih di kenal dengan sebagai Sungai Guntung adalah kecamatan yang memiliki kebun kelapa paling luas. Kebun-kebun kelapa jenis hibrida adalah milik PT Pulau Sambu yang merupakan sutu perusahaan agrobisnis dan memiliki kebun sekaligus pabrik minyak kelapa," ucapnya.
Lalu dua perusahaan lainnya, kata Wardan, yakni PT Kokonako berlokasi di Desa Pulau Palas, Kecamatan Tembilahan Hulu yang memproduksi minyak kelapa, kelapa parut kering, pelet bungkil kelapa.
"PT Inhil Sarimas Kelapa yang berada di Sungai Gantang, Kecamatan Kempas memproduksi hasil komoditas kelapa dan turunan hampir semua. Seperti minyak kelapa, santan kelapa, air kelapa kemasan, tepung kelapa, karbon aktif tempurung kelapa, serat sabut kelapa serta pelet bungkil kelapa yang memperkerjakan tenaga kerja lokal 3.000 orang," terangnya.
Berdasarkan data Dinas Perkebunan Kabupaten Inhil tahun 2014 menyebutkan, daerah itu memiliki total 594.202 ha delapan 10 komoditas andalan hasil perkebunan. Dua diantaranya merupakan kelapa baik kelapa dalam seluas 391.745 ha atau 65,92 persen dan kelapa hibrida 37.365 ha atau 6,28 persen.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Inhil, Junaidi menyatakan para petani kelapa di daerah tersebut sedang menghadapi permasalahan yang serius yakin kebun kelapa milik masyarakat setempat dalam kondisi rusak parah dengan jumlah mencapai 100 ribu hektare.
Dia mengatakan, diperkirakan kebun kelapa yang ditanam sepanjang pantai di Inhil telah rusak akibat intrusi air laut mencapai 1.500 kilometer. Sedangkan alat berat yang dikerahkan pemerintah setempat berjumlah 5 unit eskavator, dinilai belum mampu mengatasi masalah yang mendera petani kelapa.
"Alat berat hanya bisa menyelesaikan masalah dalam jangka waktu pendek. Sedangkan dalam jangka waktu panjang, diperlukan tanggul yang permanen kerusakan 100 hektare dari total 429.110 ha lahan kelapa yang 80 persen diantaranya milik petani," ucapnya.
Berita Lainnya
PT Sambu Group pamerkan produk olahan kelapa Kara pada MTQ ke-52 Inhil
26 June 2022 19:55 WIB
Kapten kapal ditemukan tewas mengapung di Desa Sungai Laut Inhil
04 April 2020 18:22 WIB
Keroyok Mandor PT Pulau Sambu, Ini Akibatnya Bagi Para Buruh
02 March 2017 19:35 WIB
Kebun Raya Mangrove Surabaya saat ini miliki koleksi 57 jenis tanaman
25 July 2023 9:35 WIB
Desa Kebun Lado Miliki Jalan Utama
20 March 2019 15:38 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB